TEMAN ATAU MUSUH?



Guys, istilah kawan atau lawan sering kita gunakan bagi mereka yang mengkhianati kita. Orang yang selama ini kita percayai tapi menusuk kita dari belakang, orang yang selama ini jadi tempat curahan hati kita ternyata udah ceritain masalah kita ke banyak orang. Rasanya hancur banget! Tapi pengalaman di khianati bukan baru-baru ini kita dengar. Ambil pelajarannya saja dari semua yang kita alami. Ambil sisi positifnya.
            Kalau kita dominan dengerin kebencian yang disampaikan orang-orang, pada saat yang sama kita pun akan setuju sama kebencian mereka dan turut merasakan kebencian tersebut, maka hidup kita secara logis akan dipenuhi hal-hal yang kita benci. Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita lihat secara terus menerus akan masuk ke PIKIRAN kita. Jika hal it uterus tertanam dan tidak segera kita hindari atau kita cabut dari pikiran kita, maka pikiran buruk akan berbuah menjadi karakter. Sebuah penelitian membuktikan, sesorang yang dominan memakan sayuran dan buah-buahan pada umumnya memiliki aroma tubuh yang lebih baik disbanding mereka yang lebih banyak mengonsumsi daging. Sesorang yang dominan minum-minuman beralkohol cenderung memiliki “attitude” yang kurang dapat mengendalikan perilakunya secara bijaksana. Begitupun dengan hidup, kita itu sangat banyak dipengaruhi apa yang kita konsumsi. Dan “konsumsi” disini bukan hanya terbatas dari apa yang masuk ke mulut kita, namun apa yang telinga kita dengar dan mata kita lihat.
            Jadi, gimana kita mesti bersikap kalau kita mengalami situasi seperti itu? Berusahalah untuk tetap memikirkan hal-hal baik! Caranya, jangan izinkan dirimu ikut membenci orang yang sedang diceritakan oleh orang-orang di sekelilingmu. Kasihilah setiap orang saestiap saat. Selanjutnya, jangan pula membenci orang yang membicarakan keburukan orang lain tersebut, sebaliknya kamu bisa beri pengertian dengan kasih tau ke mereka kalo membicarakan keburukan orang lain itu hal yang nggak baik dan bisa berakibat buruk buat diri sendiri. Guys, ingat selalu kebencian gak dapat dipadamkan dengan kebencian. Kebencian hanya bisa dipadamkan dengan pengampunan dan kasih. Kita bisa ngelakuin semua ini kalo kita terus mengonsumsi ‘makanan yang tepat’ ke dalam pikiran kita.
            Berbicara mengenail karakter lawan bicara kita. Ada jenis orang yang gak bisa ngerem ommongan, langsung aja ngablak. Mereka sering kali berkomentar secara langsung, lewat Twitter atau media apa aja tanpa disaring dulu dan tanpa melihat situasi atau mempertimbangkan perasaan orang. Ada yang bisa nganggep kicauannya angin lalu, tapi ada yang sakit hati sampe diperkarain didepan hukum. Bisa aja beralasan, ‘Cuma ngomong jujur’, tapi jujur juga perlu hikmat, gak semua perlu diucapkan. Kita harus pikirin dulu apa ada orang yang bakal tersakiti dari perkataan kita. Ada waktu dan cara yang lebih tepat buat ngomongin sesuatu, bahkan ketika kita ingin menyampaikan kebenaran, kita perlu waktu dan tempat yang tepat agar gak bikin rusuh. Gak semua hal mesti diungkapkan seketika atas nama ‘kejujuran’. Belajarlah milih kapan waktunya buat ngomong, dan kapan mesti nyimpen dulu dalam hati, sampe ada waktu dan cara yang lebih pas buat ngungkapin sesuatu yang sensitive.
            Guys, kenapa kita gagal melakukan sesuatu yang sebetulnya kita mampu ? karena kita selalu bertindak setengah-setengah. Kita gak mungkin bisa mencapai potensi maksimal yang diberikan Tuhan kalau kita setengah hati bertindak, termasuk dalam hal belajar. Ada banyak lulusan sarjana di Indonesia, tetapi banyak sekali pengangguran terdidik? Banyak jawaban diberikan, dan salah satu jawabannya adalah para lulusan pengangguran ini setengah hati cari pekerjaan. Kalau gak cocok gak mau, kalau kelihatan tidak terhormat, mereka memilih menganggur. Ada juga teman-teman sebaya kita yang sebenarnya otaknya encer, tapi nilainya biasa-biasa aja karena ogah menuntut ilmu. Padahal ilmu itu penting banget loh!
            Guys, kalau kita saat ini merasa gak mampu mencapai target yang kita buat senidri, besar kemungkinan itu karena kita tak memiliki keinginan kuat. Apapun pengharapanmu hari ini, miliki keinginan kuat untuk meraihnya dan bertiindak sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil. Orang yang setengah-setengah bertindak pasti sering gaga;, namun orang yang memiliki keinginan kuat dan berusaha sekuat tenaga pasti akan selalu mendapatkan hasil terbaik. Perlu keuletan untuk mendapatkan kemenangan. Kesalahan kegagalan gak semuanya berkakhir dengan hal yang buruk.  Kesetiaan kita tidak Nampak saat kita mengerjakan sesuatu yang besar dan diperhatikan banyak orang, namun diberbagai perkara kecil yang orang=orang sama sekali tak peduli. Setialah dalam berbagai perkara kecil, maka tanpa kamu minta, Tuhan akan tambahkan berbagai perkara besar.
            Guys, perbuatan apapun yang pernah kita lakuin sama sesorang di masa lampau, entah kapan waktunya pasti kita akan menuainya, bahkan sekalipun mungkin kamu udah lupa dengan apa yang pernah kamu perbuat di waktu yang lampau. Sesederhana atau sekecil apa pun hal-hal baik yang bisa kita lakukan pada seseorang, lakukan dengan tulus hati dan tanpa rasa terpaksa sedikit pun itu.
            Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menonton fim Hanung Bramantyo “Cinta Tapi Beda”. Film ini banyak banget pro dan kontra, tapi kita lagi gak pengen ngebahas soal itu tapi sisi lain dari cerita ini. Sekalipun tahu tidak memiliki iman yang sama, Diana dan Cahyo masih nekat menjalin hubungan. Untung saja di ending cerita, mereka mengakhiri hubungan yang salah ini. Hanung sendiri mengangkat film ini berdasarkan realita. Yaa, banyak kita temukan hubungan seperti ini.
            Film “Cinta Tapi Beda” mengajarkan kita bahwa sekuat apapun cinta yang kita miliki, gak kaan mampu menyatukan hubungan kita kepada pasangan jika dari awal kita udah salah memilih orang. Tapi kok ada sebagian orang yang bisa bersatu meski berbeda agama? Memang benar, tapi pertanyaan berikutnya apakah mereka bahagia menjalani hubungan yang beda seperti itu ?  apa ada damai sejahtera ketika menjalani hubungan beda iman ?  dan apakah Tuhan berkenan atas itu?
            Sepadan artinya kita memiliki visi dan tujuan yang sama, tapi jika dari awal kamu sudah menjalin hubunganmu dengan beda iman, gimana kita bisa punya tujuan hidup yang sama? So, diantara kita ada yang sedang menjalin hubungan dengan orang yang tidak seiman, ada baiknya kamu berpikir ulang mengenai hubunganmu dengan kekasih. Jangan menerima hanya karena kamu takut dibilang gak laku oleh teman-temanmu. guys, Ia sudah sediakan seseorang yang tepat dan akan memberikannya pada kita di waktuNya yang tepat juga, jadi jangan takut gak bakal punya pacar. Jika sampai saat ini IA belum mempertemukanmu pada cowok yang sepadan itu, itu tandanya Ia ingin kikita terus mengembangkan talenta yang sudah Ia percayakan padamu dan lebih dari itu, Ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak denganmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON