BAHAGIA KITA YANG CIPTAKAN
Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang kita cari. Kebahagiaan ada di dalam diri kita sendiri. Kitalah yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri. kebahagiaan yang kita impikan bisa kita raih. Kebahagiaan saat bertemu orang tua, kebahagiaan saat membeli baju baru kita impikan, kebahagiaan lolos beasiswa, kebahagiaan bila pergi jalan-jalan, dan kebahagiaan-kebahagiaan lainnya. Bahagia itu sederhana. Sering kita mendengarnya. Namun memang mudah diucapkan saja, sulit untuk diperbuat. Kata temanku yang berusia 30-an, “menjadi dewasa itu sangat menyakitkan cii”. Tapi ketika aku membaca buku “Atomic Habits” karya James Clear. Buku itu menghipnotis pemikiranku menjadi lebih bahagia. Buku tersebut mengajarkan bagaimana cara membentuk kebiasaan baik yang memberikan perubahan luar biasa, kebahagiaan dan kepuasan. Bagaimana menggapai sesuatu yang sulit menjadi menyenangkan, tak perlu harus mengalami penderitaan terlebih dahulu.
Kebahagiaan
hanya sejauh pikiran. Kesuksesan pun demikian. Kekuatan pikiran akan
menggerakkan kita untuk bertindak terhadap suatu hal. Kita yang paling
mengetahui diri kita sendiri, kalau kita menginginkan sesuatu, kita harus mengejarnya.
Kita yang paling tahu batasan diri kita, kalau capek mengejar sesuatu, kita
harus mengejarnya. Kita yang paling tahu batasan diri kita. Kalau capek
mengejar sesuatu, berhenti sejenak, jangan terlalu menyiksa diri. Hidup adalah
lebih dari hal-hal besar dari sekedar pencapaian, dari sekedar semua yang kita
kejar, tapi bisa juga tentang waktu yang diberikan Tuhan untuk hidup, tentang
kebahagiaan dan tawa yang dibagi dengan orang terdekat. Jika sulit mengkondisikan
pikiran untuk bahagia ataupun sulit untuk berfikir positif, kita bisa
melatihnya. Melatih berfikir positif untuk menciptakan kebahagiaan dan lebih
bersyukur tentunya. Tak usah terburu-buru. Tenang berproses.
Ubah pemikiran
kita bahwa bahagia itu kita yang ciptakan, orang lain hanya perantara. Tidak
boleh menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, pada benda lain, pada tempat
lain, pada kemewahan lain. Bahagia itu sederhana dan mudah. Segeralah keluar
dari penderitaan yang terperangkap dalam hidup kita. Semua hanya sejauh
pikiran. Penderitaan itu sungguh sulit. Membuat kita lekas sedih, mudah marah. Mudah
marah membuat kita cepat tua disbanding orang yang kesehariannya selalu ceria
dan positif. Cepat tua cepat mati dong hehe. Sudah dua kali saya menderita
sakit kepala yang luar biasa sakitnya dan dokter mengatakan penyebabnya adalah stress.
Kesakitan saya pun berakhir dengan berobat ke dokter spesialis syaraf. Menjadi tidak
bahagia atau stress memerlukan kinerja syaraf dan otot berlipat ganda dan itu
berdampak pada penuaan dini.
Jadi mau stress melulu? Menjadi bahagia itu mudah dan kita
yang ciptakan..
Sekian dari orang yang selalu mengejar arti kebahagiaan dan arti
kehidupan hehe
Komentar