Temukan Kebahagiaanmu Disini. Pada IKIGAI mu!
Aku yakin beberapa dari kalian belum familiar dengan kata ini. IKIGAI. Mungkin lebih terbiasa dengan namanya PASSION atau bahkan QUARTER LIFE CRISIS. Kalau kalian adalah salah satu pembaca setia situs blogku, kedua hal ini sudah pernah dibahas.
Ikigai mencakup lebih dari kedua hal tersebut.
Kita mulai dari pengertiannya dulu. Ikigai berasal dari bahasa Jepang. IKI, artinya kehidupan. GAI artinya nilai. Ya, bisa disimpulkan sendiri. Ikigai salah satu konsep dari Jepang untuk memahami alasan untuk hidup, meningkatkan kualitas hidup, sekaligus menjawab pertanyaan "MENGAPA SAYA HIDUP?"
Pepatah romawi kuno yang sejak kecil kita selalu dengar "Mensana In Corpore Sano" yang berarti "Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Tentunya ini selaras dengan adanya tujuan hidup. Berhubungan dengan kesehatan tubuh, penyakit depresi, stress, penyakit jantung dan stroke. Kita lebih positif dan aktif memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Ikigai menemukan cara bagaimana memasukkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam kehidupan dan pekerjaan.
Manusia, tumbuh dari bayi hingga dewasa, bersekolah menempuh pendidikan, mencari pekerjaan, lalu menikah, punya anak, punya cucu, kemudian mati tanpa meninggalkan jejak dan karya. Ada pula manusia, punya ambisi kuat menjadi orang hebat, berpengaruh, terkenal, dan menginspirasi banyak orang. Yang punya ambisi tentu menginginkan value dalam hidupnya. Hidup tak semata-mata untuk diri sendiri namun menjadi bermanfaat bagi orang lain. Ini salah satu eksistensi tertinggi pada jiwa manusia.
"Hidup hanya sekali jangan menua tanpa karya dan inspirasi". Quotes favoritku hehe
Kesadaran akan makna dan tujuan hidup merupakan kunci panjang umur. Indonesia rerata punya angka harapan hidup sekitar 71 tahun. Jauh dibanding Jepang rerata 87 tahun dan lebih hebatnya orang Okinawa (wilayah bagian tengah dan utara Jepang) bisa lebih 100 tahun. Mungkin ini pengaruh IKIGAI yang bersumber dari Jepang. Jepang, disamping kerasnya tekanan hidup disana, warganya tetap punya motivasi yang tinggi, pekerja keras, workaholic, tetap semangat menjalani hari-hari.
Ketika seseorang sudah menemukan sisi IKIGAI nya, sesulit apapun rintangan, sekeras apapun masalah, ia akan bergerak maju dan jauh dari stress, depresi, tekanan hidup, krisis eksistensi diri.
Ikigai, menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi jelas ya, menemukan ikigai itu sangat penting. Supaya lebih bahagia, panjang umur, dan hidup lebih bermakna. Lalu bagaimana menemukan ikigai, kita bahas secara sederhana :
- ketika yang kita lakukan itu adalah sesuatu yang kita cintai dan kita ahli dibidang itu, itu namanya passion
- ketika hal yang kita lakukan itu adalah sesuatu yang kita kuasai dan kita dibayar karenanya, itu namanya profession
- ketika yang kita lakukan adalah sesuatu yang kita capai dan sesuai dengan kebutuhan banyak orang dan kita memdapat bayaran karenanya, itu namanya vocation
- ketika yang kita lakukan adalah sesuatu yang kita cintai dan sesuai dengan kebutuhan banyak orang, itu namanya mission.
Dan keseluruhan dari paket lengkap tersebut (passion, proffesion, vocation, dan mission) dinamakan IKIGAI. Keren gak sih? Tentunya menemukan ini tak semudah mengatakannya saja. Butuh proses, kegagalan, jatuh bangun kehidupan, dan segala permasalahan hidup didalamnya.
Namanya hidup, tentu hal itu wajar. Krisis eksistensi diri, kehilangan arah masa depan, depresi, stres, merasa down dan insecure itu manusiawi. Aku juga berulang kali mengalaminya, tentu tak luput. Hari ini termotivasi, besok down lagi, besoknya semangat, esoknya down lagi. Begitu siklusnya. Kalau itu tidak terjadi, tidak akan ada kesadaran pembelajaran dan pembaruan dalam hidup.
Bukan tidak mungkin mendapatkan paket lengkap, IKIGAI. Kita bisa mendapatkan semuanya. Sesuatu yang kita cintai, kita kuasai, dibutuhkan semua orang, dan bisa hidup karena mendapat bayaran yang pantas, semua secara utuh. IKIGAI
Kalau kalian juga salah satu follower instagramku, link di bio terdapat akun baru @pijarkehidupan, kita juga pernah menuliskan arti kehidupan. You deserve to be happy. Semoga segera bisa menemukan ikigai kita masing-masing ya.
Gimana? Mau tidak berusaha menemukan IKIGAI mu?
Atau mau jadi pribadi yang individualis, biasa-biasa saja?
Ikigai mencakup lebih dari kedua hal tersebut.
Kita mulai dari pengertiannya dulu. Ikigai berasal dari bahasa Jepang. IKI, artinya kehidupan. GAI artinya nilai. Ya, bisa disimpulkan sendiri. Ikigai salah satu konsep dari Jepang untuk memahami alasan untuk hidup, meningkatkan kualitas hidup, sekaligus menjawab pertanyaan "MENGAPA SAYA HIDUP?"
Pepatah romawi kuno yang sejak kecil kita selalu dengar "Mensana In Corpore Sano" yang berarti "Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Tentunya ini selaras dengan adanya tujuan hidup. Berhubungan dengan kesehatan tubuh, penyakit depresi, stress, penyakit jantung dan stroke. Kita lebih positif dan aktif memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Ikigai menemukan cara bagaimana memasukkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam kehidupan dan pekerjaan.
Manusia, tumbuh dari bayi hingga dewasa, bersekolah menempuh pendidikan, mencari pekerjaan, lalu menikah, punya anak, punya cucu, kemudian mati tanpa meninggalkan jejak dan karya. Ada pula manusia, punya ambisi kuat menjadi orang hebat, berpengaruh, terkenal, dan menginspirasi banyak orang. Yang punya ambisi tentu menginginkan value dalam hidupnya. Hidup tak semata-mata untuk diri sendiri namun menjadi bermanfaat bagi orang lain. Ini salah satu eksistensi tertinggi pada jiwa manusia.
"Hidup hanya sekali jangan menua tanpa karya dan inspirasi". Quotes favoritku hehe
Kesadaran akan makna dan tujuan hidup merupakan kunci panjang umur. Indonesia rerata punya angka harapan hidup sekitar 71 tahun. Jauh dibanding Jepang rerata 87 tahun dan lebih hebatnya orang Okinawa (wilayah bagian tengah dan utara Jepang) bisa lebih 100 tahun. Mungkin ini pengaruh IKIGAI yang bersumber dari Jepang. Jepang, disamping kerasnya tekanan hidup disana, warganya tetap punya motivasi yang tinggi, pekerja keras, workaholic, tetap semangat menjalani hari-hari.
Ketika seseorang sudah menemukan sisi IKIGAI nya, sesulit apapun rintangan, sekeras apapun masalah, ia akan bergerak maju dan jauh dari stress, depresi, tekanan hidup, krisis eksistensi diri.
Ikigai, menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi jelas ya, menemukan ikigai itu sangat penting. Supaya lebih bahagia, panjang umur, dan hidup lebih bermakna. Lalu bagaimana menemukan ikigai, kita bahas secara sederhana :
- ketika yang kita lakukan itu adalah sesuatu yang kita cintai dan kita ahli dibidang itu, itu namanya passion
- ketika hal yang kita lakukan itu adalah sesuatu yang kita kuasai dan kita dibayar karenanya, itu namanya profession
- ketika yang kita lakukan adalah sesuatu yang kita capai dan sesuai dengan kebutuhan banyak orang dan kita memdapat bayaran karenanya, itu namanya vocation
- ketika yang kita lakukan adalah sesuatu yang kita cintai dan sesuai dengan kebutuhan banyak orang, itu namanya mission.
Dan keseluruhan dari paket lengkap tersebut (passion, proffesion, vocation, dan mission) dinamakan IKIGAI. Keren gak sih? Tentunya menemukan ini tak semudah mengatakannya saja. Butuh proses, kegagalan, jatuh bangun kehidupan, dan segala permasalahan hidup didalamnya.
Namanya hidup, tentu hal itu wajar. Krisis eksistensi diri, kehilangan arah masa depan, depresi, stres, merasa down dan insecure itu manusiawi. Aku juga berulang kali mengalaminya, tentu tak luput. Hari ini termotivasi, besok down lagi, besoknya semangat, esoknya down lagi. Begitu siklusnya. Kalau itu tidak terjadi, tidak akan ada kesadaran pembelajaran dan pembaruan dalam hidup.
Bukan tidak mungkin mendapatkan paket lengkap, IKIGAI. Kita bisa mendapatkan semuanya. Sesuatu yang kita cintai, kita kuasai, dibutuhkan semua orang, dan bisa hidup karena mendapat bayaran yang pantas, semua secara utuh. IKIGAI
Kalau kalian juga salah satu follower instagramku, link di bio terdapat akun baru @pijarkehidupan, kita juga pernah menuliskan arti kehidupan. You deserve to be happy. Semoga segera bisa menemukan ikigai kita masing-masing ya.
Gimana? Mau tidak berusaha menemukan IKIGAI mu?
Atau mau jadi pribadi yang individualis, biasa-biasa saja?
Komentar