Jika hari ini adalah hari terakhirmu, apa yang akan kamu
lakukan? Pertanyaan ini mungkin pernah anda dengar. Ada banyak jawaban yang
akan terngiang dalam pikiran anda pastinya. Ada yang ingin mengucap syukur pada
Tuhan, ada yang ingin menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat dan ada
yang berdoa minta pengampunan Tuhan, dan masih banyak jawaban lainnya. Bahkan
pertanyaan itu sering dijadikan inspirasi di film-film atau novel. Ada film
yang menggambarkan kondisi ini dialami seseorang yang mengidap penyakit yang
sangat berat dan gak bisa disembuhin, ada juga yang menggambarkan ini dialami
orang yang akan di hukum mati atau dipenjara seumur hidup, pokoknya dialami
oleh orang yang punya masalah superberat gitu.Makanya,
pertanyaan ini kadang terasa menyeramkan bagi sebagian orang.
Coba kita
pikirkan lagi. Yakinkah kita kalo hari mustahil hari terakhir hidup kita di
dunia? Pasti gak ada yang yakin juga kan? Jadi, bukankah pertanyaan ini
sebenarnya wajar aja, karena itu sangat bisa terjadi? Gak cuma bisa terjadi,
tapi kalo kita pikir lebih dalam, pertanyaan ini sesungguhnya juga sedang
terjadi! Maksudnya? Memang hari ini bukan hari terakhirmu hidup di dunia, tapi
hari inilah hari terakhirmu misalnya tanggal 1 Januari 2016 (atau tanggal
berapapun). Bagi yang hari ini berulang tahun, hari inilah hari terakhirmu
merayakan ultahmu yang kesekian. Hari inilah hari terakhirmu untuk memanfaatkan
kesempatan yang cuma ada hari ini. Hari inilah hari terakhirmu untuk melakukan
apa yang harus kamu lakukan hari ini. Hari ini, bahkan detik ini gak akan bisa
terulang lagi, karena ketika itu udah lewat, ya udah lewat aja. Maka dari itu,
jangan pernah berusaha mengulur-ulur waktu karena itu ga mungkin bisa kita
lakukan. Tapi, manfaatkan setiap waktu yang ada kita hari ini dan hari-hari
selanjutnya untuk melakukan sesuatu yang benar-benar berarti, berguna dan
positif. Inilah momentum terbaik memulai perubahan hidup itu. Menundanya, bisa
jadi artinya kamu membuang kesempatan itu dan gak akan pernah melakukannya.
Saya pernah baca di alkitab Efesus 5:16 yang tertulis “dan pergunakanlah waktu
yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”. Jangan sampai kita merasa
menyesal karena terlambat untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.
Masalahnya apa yang kan terjadi kedepan kita gak tahu. Orang yang kita kasihi
bisa meninggalkan kita kapan saja. Atau bisa jadi kitanya sendiri yang besok
atau bahkan sejam atau semenit kemudian akhirnya jadi gak bisa melakukan apa
yang seharusnya. So, yuk manfaatkan waktu-waktu yang ada ini dengan bijak.
Mengejar kebahagiaan sendiri memang penting, tapi jangan lupakan juga
sebagaimana ada kita sekarang juga karena peran orang-orang terdekat kita.
Well, mulailah melakukan kebaikan buat mereka tanpa menunda-nundanya, sebelum
kemudian kita memperluas kebaikan itu kepada saudara-saudara seiman dan sesama
manusia. Janganlah menahan kebaikan pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.
Beralih dari pertanyaan tersebut. Nah, bagaimana jika
pertanyaannya dibalikkan menjadi apa yang akan kamu lakukan jika ini adalah
hari pertamamu di tahun yang baru ini. Menurut anda, tahun baru identik dengan
apa? Kalau hari natal identik dengan tukar kado. Hari kemerdekaan identik
dengan nasionalisme dan lomba-lomba. Hari kartini identik dengan semangat
emansipasi. Hari lebaran identik dengan mudik atau maap-maapan. Well, mungkin
tahun baru identik dengan bikin resolusi alias janji pada diri sendiri,
semangat baru, perubahan, dll. Namun, kalo kita pikirkan, kenapa juga sih bikin
resolusi harus di tahun baru? Apakah tahun baru akan bikin resolusi atau
janji-janji kita lebih pasti tercapai? Gak juga kan? Bikin resolusi atau
memperbaharui semangat bisa dilakukan kapan aja. Sama juga halnya dnegna tukar
kado, membaca sejarah bangsa, punya semangat emansipasi, maap-maapan, dll. In
fact, gak perlu menunggu tahun baru atau event-event tertentu, baru kita
berubah.
Seperti dalam judul, “Good start, good end”, awal yang
baik akhir yang baik. Guys, jalanin hidup itu memang seperti melakukan
perjalanan. Sometimes, the journey is not the easy one. Kadang jalan itu
sepertinya serba mulus, tapi di akhir penuh kerikil dan lubang. Kadang jalan
yang tampak mulus justru jalan yang salah, sementara yang tampak penuh lubang
justru yang berujung ke arah yang benar. It’s very complicated. Waspada guys!
Just follow the Eternal Light! Kelap kelip gemerlang dunia kadang tampak
menarik, tapi ujung-ujungnya adalah gelap dan bikin kita tersandung! Setiap
kita adalah unik di mata Tuhan dan setiap detail kehidupan kita adalah rencana
Tuhan sendiri. Keunikan itu sampai pada setiap persoalan yang dialami pula. Ia
tahu persis berapa dosis persoalan yang bisa kita tanggung. Sayangnya,
kebanyakan kita suka melihat dari sisi ego kita sendiri. Kita berpikir bahwa
kita adalah orang yang paling malang sedunia, kita punya alasan mengeluh, kita
di anaktirikan Tuhan, dll. Saat kita bersikap kayak gitu saat menghadapi
masalah, itu sama aja kita menganggap Tuhan udah malapraktik, memberikan dosis
yang berlebihan buat kita. Masalah dan pencobaan yang Tuhan izinkan terjadi gak
akan lebih dari yang bisa kita tanggung. Bahkan dikatakan itu adalah pencobaan
biasa. Gak perlu deh kita ngebandingin masalah kita dengan masalah orang lain.
Yang lebih penting adalah percayalah kalo Tuhan bisa kasi kekuatan menghadapi
masalah itu. Anggap setiap ujian dan persoalan yang kita alami adalah sebuah
dosis yang diberikan Tuhan kepada kita. Dia adalah Dokter segala dokter, dosis
yang Ia izinkan selalu tepat. Ada quote yang saya sukai “Tuhan tidak mengasihi
kita karena kita luar biasa, tapi Tuhan membuat kita luar biasa karena Ia
mengasihi kita”.
Nah, kalau pembaca pemuda katolik ini ditanyakan mengenai
pergaulan atau asmara. Kalo kita merasa siap untuk berpacaran, tanyakan pada
diri kita apakah kita siap untuk setia dengan orang yang akan kita jadikan
calon pasangan hidup. Mungkin ada yang berpikir “kok sampai segitunya ish, kan
baru pacaran? Kok udah sampai pasangan hidup segala?” Lalu, apa yang harus
setia? Tentu dong. Saya yakin, kalo
sejak masa muda seseorang udah berkomitmen untuk setia, nanti kalo udah
berkeluarga juga akan setia sama pasangannya.
Kesetiaan atau loyalitas merupakan sifat yang banyak
dicari-cari, baik oleh Tuhan maupun manusia. Gak cuma untuk urusan asmara,
dalam segala hal kita sebenarnya dituntut untuk menjunjung tinggi kesetiaan.
Dalam berteman, dalam mengerjakan sesuatu. Kalo sekarang kita udah jadian dia
sang dambaan hati, maka kesetiaan kita dapat kita tunjukkan dengan gak melirik
cewek atau cowok lain. Btw, kesetiaan itu gak akan cuma berguna pas kita masih
muda loh. Kesetiaan dapat berguna sampai nanti kita beranjak dewasa, tua dan
bahkan sampai kita dipanggil Tuhan. Makanya, kita perlu melatih diri untuk
bersikap setia sejak sekarang, dalam perkara kecil maupun perkara yang besar.
Mumpung masih muda, waktu kita masih panjang untuk terus melatihnya. Lagipula,
siapa yang akan diuntungkan kalo kita setia? Tidak hanya orang lain, tapi juga
diri kita sendiri. Orang lain senang berteman dan menjalin relasi dengan kita,
kelak kita akan bahagia kalo udah berkeluarga, dan nantinya kalo kita dipanggil
Tuhan, ada mahkota kesetiaan yang akan kita dapatin. Jadi yuk berlomba-lomba
untuk melatih diri jadi orang muda katolik yang setia.
Wah terlalu banyak basa-basi rupanya haha. Berikut inti
dari judul ini, saya akan membagikan tips-tips bikin resolusi di tahun baru
agar dapat mewujudkan Good Start Good End. Tips ini juga saya dapatkan dari
berbagai referensi loh hehe. Saya hanya ingin menyampaikan kembali kepada
pembaca budiman agar kelak hari baru kita menjadi awal yang baik dimata Tuhan,
lingkungan sekitar bahkan dimata pacar haha. Tidak perduli seburuk apapun masa
lalu kita, ingatlah bahwa setiap hari baru adalah kesempatan untuk memulai
hidup yang baru. Jika tahun lalu merupakan tahun yang kelam buat kita, tutuplah
tahun ini tanpa harus hidup didalamnya lagi. Songsonglah tahun baru dengan
semangat yang baru pula. Jika tahun lalu merupakan kejayaan bagi kita, jangan
terbuai terus-menerus. Ingatlah bahwa didepan kita masih ada sesuatu yang perlu
kita raih dan perjuangkan.
Nah, ini dia tipsnya. Yang pertama adalah Realistis.
Buatlah resolusi yang realistis dan memungkinkan untuk dilakukan, sebab
resolusi yang ideal, bagus tapi kalo gak mungkin bisa dicapai juga percuma
saja. Kedua, buatlah jauh-jauh hari. Jangan nunggu detik-detik pergantian tahun
baru membuat resolusi. Resolusi yang dibuat asal-asalan alhasil biasanya juga
asal-asalan. Kalo dibuat jauh-jauh hari, maka bisa membuat resolusi yang matang
dan realistis. Ketiga, buatlah daftar pro dan kontra. Tuliskan hal positif dan
hal negatif yang kamu peroleh saat melakukannya, ini berguna untuk di saat kamu
mulai tergoda untuk mengabaikan resolusi yang kamu buat ini. Yang keempat,
Sharingkan! Resolusi itu bukan rahasia pribadi, jadi gak usah di tutup-tutupi.
Minta lah dukungan kepada mereka yang kamu sharingkan, sehingga mereka akan
mengingatkan kamu ketika kamu mulai melenceng jauh dari resolusi yang sudah
kamu tetapkan. Yang kelima, Hadiahi diri sendiri dan lihat perkembangan kamu.
Jangan terlalu memaksakan diri. Dan yg terakhir, Jangan Menyerah!
Saya yakin pembaca budiman yang kece ini termasuk
orang-orang yang punya resolusi di tahun yang baru ini. Semoga apa yang
diharapkan dapat terwujud ya. Aminnn… sebagai ciri khas saya, akhir kata,
Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan!
Komentar