Cinta dan Nafsu

 

sumber foto : shutterstock


Apalah arti seorang wanita jika hanya penikmat pria saja?

Perempuan butuh lelaki

Lelaki butuh perempuan

Keduanya diciptakan agar bisa bersama dan saling melengkapi

Mulai dari perkenalan, jadian, berpacaran, pernikahan, hingga menua bersama.

Bak antara Romeo dan Juliet yang mati bersama demi cinta, itu yang kita sebut cinta sejati.

Harapannya kita pun demikian dalam proses pencarian cinta sejati. Hingga menua bersama.

Bicara tentang cinta tak ada habisnya

Topik yang menjadi romansa hangat, puisi yang menyejukkan hati, prosa yang bikin meleleh bikin kesemsem.

Hampa tanpa cinta kata orang-orang.

Seperti sepasang kekasih. Cinta juga memiliki sebuah pasangan yang tak dapat dipisahkan yaitu nafsu.

Dalam cinta pasti ada nafsu

Dalam nafsu belum pasti ada cinta

Sepasang bukan berarti sama dan sefrekuensi.

Nafsu dan cinta adalah kepastian relatif, tergantung yang memaknainya.

Tapi aku sebut mereka adalah sepasang. Itulah alasan mengapa aku tercipta di bumi yang penuh tipu-tipu ini.

Ku katakan tadi sepasang bukan berarti sefrekuensi. Cinta dan nafsu pun punya frekuensinga masing-masing. Setiap orang punya gaya dan cara masing-masing dalam mengekspresikan cinta dan nafsu. Ada yang datar, monoton, sedang-sedang saja, bahkan menggebu-gebu atau hyper. Tak ada yang salah dengan perbedaan mengekspresikan cinta dan nafsu. Tinggal bagaimana kau menemukan yang 'mau' dan cocok.

Sebenarnya apa sih cinta itu?

Terlalu banyak defenisi dengan penyampaian yang indah dan beranekaragam rasa.

Setiap orang punya penyimpulan sendiri, sama halnya dengan kebahagiaan.

Saya sepertinya jadi kemana-mana dalam tujuan menulis.

Baiklah,

Hai kaum pria, menurutmu apa yang menarik dari seorang wanita?

Apakah kau mengencaninya dengan tujuan klimaks bersenggama?

Apakah arti dari seorang wanita untukmu?

Selain kau mengagumi tubuhnya yang indah, wajahnya yang cantik, penampilannya yang memesona.

Apakah tujuanmu ingin mencicipinya?

Setelah perkenalan hingga berpacaran apa yang kau harapkan dengan proses itu?

Munafik kau katakan untuk semakin mengenal lebih dalam, untuk saling memahami dengan tujuan pelaminan.

Pasti ada proses bersentuhan disana, ahh jujur sajalah.

Tanpa menuju jenjang pernikahan nampaknya semua bisa kau lakukan dengan kesepakatan 'enak sama enak'.

Tak ada lagi yang istimewa dari sebuah pernikahan dengan adanya seks bebas.

Seks itu kebutuhan!

Iya bener

Tapi mahkota dan masa depan yang tak terjaga yang tak dapat terkendali menjadi sebuah ketidakbermaknaan demi kepuasan dan kenikmatan bercinta yang bersifat sementara.

Yang salah wanitanya? Tidak

Yang salah prianya? Tidak

Kau cicipi saja dirimu jika mencari siapa yang salah.

Nafsu menjadi dosa yang sulit dikendalikan.

Ahh bicara dosa nampaknya salah kamar disini.

Menikah menjadi alasan untuk menyalurkan jawa nafsu? Tidak sesulit itu lagi di zaman yang serba ena ena ini.

Mari sedikit berfantasi,

Berbincang hangat dulu agar tidak canggung dan tegang

Kedua tubuh semakin mendekap seakan terdiam dalam kemauan yang tersepakati tanpa kata

Kedua bibir menyatu bermain dengan lembut

Sesekali dengan gigitan sedikit agresif

Memainkan lidah dengan penuh hayat sambil memejamkam mata

Lidah yang semakin kedalam-dalam

Sementara tangan sambil membelai lembut pipi

Ciuman yang penuh gelora hingga menjalar ke salah satu titik ternikmat, leher

Tak terasa tangan telah kemana-mana

Sambil meremas kuat payudara, bokong hingga pinggul

Semakin menggeliat dalam kenikmatan

Semakin berapi-api

Hayolo, bisa kebayang kenikmatannya?

Dalam sekejap bisa terucap 'i love you' hanya karena sedang berapi-api dalam kenikmatan bersenggama.

Ucapan 'aku cinta kamu', hanya ilusi saat bercinta

Istilah fwb (friends with benefit), one night stand, dan kawan kawan lainnya acapkali menjadi alasan berhubungan tanpa status. Tak berniat serius, just for fun. Kebutuhan raga dan jiwa yang menjerumuskan.

Masih adakah keberhargaan seorang wanita jika sudah melakukan hubungan seks tanpa pernikahan?

Sudah kau cicipi, lalu kau butuh apalagi?

Semuanya adalah sia-sia

Berakhir dengan kekosongan, kehampaan, ketidakbermaknaan.

Sudah terpuaskan seluruh hasrat nafsumu pada wanita. Tak ada lagi yang spesial dari wanita. Cuma nasi goreng spesial saja yang selalu nikmat tak memandang waktu dan tempat. Ahh bercinta juga demikian.

Mahkotanya sudah kau robek

Jika kau tinggalkan, kau tak lebih dari bejat.

Jika kau bertanggungjawab dengan caramu sendiri, perempuan menghargainya.

Wahai perempuan,

Tidak mau dipermainkan atau dianggap murahan?

Kau jagalah juga mahkotamu, kendalikan nafsumu juga!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON