AKU DAN TANGGUNGJAWABKU
Indahnya negeri Indonesia tak ada imbangnya dengan negara lain.
Beribu-ribu pulau
Beragam wisata alam dari sabang hingga merauke
Budaya dan adat masing-masing daerah yang masih terjaga
Beragam makanan dengan segala kekhasannya
Pernah saat itu aku mengikuti Ekspedisi Nusantara Jaya yang diselenggarakan oleh Kementerian Kemaritiman, kegiatan yang membuatku tercengang-cengang akan indahnya Bahari Nusantara ini.
Kemudian terfikirkanku, alam telah memberi banyak kepuasan terhadap diriku pribadi. Indonesia punya potensi alam yang luar biasa.
"Lalu di usiaku yang masih 22 tahun ini, apa yang sudah ataupun yang akan kuperbuat bagi bangsa Indonesia ini ?"
Pertanyaan ini selalu terngiang di benakku. Rasanya seperti suatu beban saja, tanggungjawab yang harus dipenuhi.
Ketika aku membaca buku Soe Hok Gie yang berjudul "Zaman Peralihan",
Ada sesuatu hal yang selalu dibangga-banggakan oleh pemuda-pemuda dari tahun empat puluhan. Bahwa mereka lah yang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan sang penjajah. Dan mereka merebutnya dengan bermodalkan semangat, bambu runcing dan bom tarik. Romantika kanak-kanak yang duduk di sekolah-sekolah dasar dalam tahun lima puluhan.
Wow keren sekali pikirku. Zaman dulu dengan sekarang amat sangat jauh jauh berbeda. Of course.
Well, dengan diriku saat ini aku merasa belum ada apa-apanya. Aku mengalami fase terdown dalam hidupku.
Ketika orang-orang bertanya cita-citaku apa sih? Tujuanku apa? "Lucia orang yang sudah menjelajahi Indonesia, lucia yang uda kemana-mana aja langkahnya. Banyak organisasi, menang lomba, delegasi kemana-mana".
Well, aku jelasin dulu apa yang aku jalani sekarang. Aku itu mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat semester akhir. Aku gabung diberbagai organisasi, ada dibidang antikorupsi, politik, pengabdian, pelayanan, aku mendapat 2 beasiswa dan dimana beasiswa itu dituntut aktif didalam organisasinya. You see that? Ada yang berhubungan dengan jurusanku tidak? Yap, beberapa lari dari jalur.
And now....
Aku sedang bergumul dengan diriku sendiri. Ketika orang menanyakan cita-citaku? Aku tidak tahu. Terkadang aku ceplas ceplos mengatakan aku ingin jadi seorang Menteri Kesehatan. But, itu hanya khayalan saja. Itu hanya mimpi yang sudah pasti hanya mimpi.
Aku resah dan gelisah. Masakan diri sendiri tidak tau mau jadi apa? Tetapi aku punya keinginan dan harapan, aku ingin sekali menjadi orang yang berpengaruh, berguna, bermanfaat bagi orang banyak. Aku suka pelayanan aku suka pengabdian. Ingin sekali aku suatu saat pergi ke suatu tempat yang sangat sangat terpencil terpinggirkan, aku mau menetap disana dan mengabdi disana. Aku tidak ingin punya pekerjaan di kantor, diperusahaan , entah di instansi manapun itu. Aku tidak menginginkan kedudukan, kekuasaan, jabatan, atau apalah itu. Dengan membuat orang bahagia, itu sudah termasuk kesuksesan bagiku. Aku merasa nyaman melakukan hal-hal seperti itu dan aku bahagia melakukannya. Kalau kita punya pekerjaan tapi kita tidak nyaman dan tidak menikmatinya, meskipun digaji dengan jumlah yang besar, itu bukan suatu kesuksesan bagiku. Buat apa kaya raya, punya jabatan tetapi tidak bahagia. Aku punya prinsip, selagi niat kita tulus dan ikhlas, setiap hal yang ingin kita lakukan tak perlu merasa khawatir dengan uang, uang, uang, Tuhan pasti kasih jalan apabila niatmu baik.
Aku juga seorang yang ambisius tapi tak tau arah. Aku juga bingung dengan diriku sendiri. Aku tak mengenal diriku sendiri seutuhnya. Aku masih mencari jati diri. Aku seorang pemimpi. Ketika aku berkelana keliling Indonesia, aku semakin mencintai Indonesia. "Apa yang harus kuperbuat untuk negri yang kucintai ini, kontribusi apa yang bisa kulakukan?" Hal itu selalu terlintas dipikiranku.
Aku gak bisa diam. Aku masuk diberbagai organisasi karena ada yang kuperjuangkan. Sebenarnya kalau dibayangkan, lelah dengan semua kesibukan ini. Mending aku tidur di kos, menonton drama korea, jalan ke mall, hang out ketempat hits kekinian, karaoke sama teman se geng. But i can't!!!
Terkadang aku juga merindukan hal-hal seperti itu. Tapi semua itu aku gabisa lakukan. Aku merasa ada yang kuperjuangkan. Aku harus menginspirasi banyak orang aku harus bisa jadi panutan banyak orang.
Salahkah aku tidak tau apa cita-cita dan tujuanku?
Kalau ditanya maunya apa? Banyakkkk.
Aku pengen bisa gabung di KPK, pemerintahan, pengen jadi penulis, youtuber, motivator, pengusaha. Ya terkadang pengen juga. Meskipun awalnya aku bilang aku tidak terlalu menginginkan kedudukan atau jabatan. Ketika aku masuk dalam satu organisasi, aku dituntut untuk bisa melakukan banyak hal. Dituntut untuk bisa mengedit dan design, harus bisa public speaking, harus bisa menulis, dan ini itu.
Sekarang posisiku sedang melakukan banyak hal tetapi tidak memiliki suatu fokus tidak punya satu keahlian yang mendominasi.
Iya benar aku tidak tau harus fokus kemana.
Orang banyak berekspektasi tinggi terhadapku. Tapi inilah lucia yang sebenarnya, belum ada apa apanya. Banyak orang mengatakan "enaklah kau lucia uda masuk dunia politik, uda jelas lah ya nanti kerjamu, enaklah banyak jaringanmu uda pergi kemana-mana, jelas lah nanti masa depanmu". Nooooo! I'm feel nothing right now. Aku merasa seperti gelas kosong. Ilmu pengetahuanku bahkan masih cetek. Ya orang lain juga ada menilaiku bodoh.
Pernah suatu saat aku membuka youtube, menonton motivasi jack ma, seorang pengusaha sukses yang menjalani ribuan kegagalan. Seorang pria disampingku mengatakan "hah! Buat apa kau nonton hal begituan, sudah ga zaman, gadak guna, membuang-buang waktu, sekarang saatnya action! Kau tidak punya waktu untuk itu, saatnya bergerak dan lakukan!" Wahhhh aku merasa tertampar saat itu. Selama ini aku suka membaca buku motivasi tapi action nihil. Seharusnya aku tidak dimotivasi lagi tetapi harus bisa memotivasi banyak orang.
Pernah suatu saat aku meet up dengan teman akrabku dia memintaku untuk cerita tentang pengalamanku di Makassar dan menceritakan semua yang aku jalani sekarang. Tetapi aku hanya cerita apa adanya dan diakhir cerita aku mengatakan padanya "aku sedang galau, aku sedang bingung tujuanku apa setelah tamat kuliah, aku tidak punya target untuk kerja dimana, aku butuh bimbingan pencerahan dan motivasi". Ketika mendengar itu dia sangat kecewa. "Aduh luciaaa, kau gatau mau jadi apa? Percuma la semua yang kau ikutin itu yang kau jalani itu, gadak outputnya samamu"
Kemudian aku menjawab "yang aku inginkan sekarang, aku pengen kita sama-sama membangun negeri ini. Aku tidak suka bekerja untuk kepentingan individualis, aku ingin bersama masyarakat/orang orang terpinggirkan, duduk dan mendengarkan cerita mereka, menghibur mereka". Lalu dia menjawab "Ya kau bisa melakukannya dengan sebuah pekerjaan yang kau dapat nanti, kau mau jadi Menkes ya kau buktikan! Ubah persepsi orang banyak yang merendahkan FKM gabisa jadi seorang Menkes, buktikan bukan hanya dokter yang bisa meraih itu"
Banyak orang mengatakan padaku, aku harus fokus satu tujuan. Jangan ikuti banyak hal. Harus punya satu skill/keahlian yang bisa ditonjolkan. But, i still dunno what am i supposed to focus. Ya aku memilih untuk jalani saja semuanya seiring berjalannya waktu.
Semalam aku baru bertemu Kak Linda namanya dari salah satu LSM SaHdaR. Aku curhat kedia, menceritakan perasaanku saat ini. "Kak, sekarang aku merasa gagal, gadak guna, ga berarti apa-apa, udah 22 tahun tapi belum ada pencapaian, belum bisa menginspirasi. Dan salahkah aku ketika orang lain bertanya apa tujuan dan cita-citaku tapi aku gaktau ? Ketika aku sudah menjalani proses untuk meraih prestasi, aku udah pergi kemana-mana sebagai delegasi berbagai event, aku banyak organisasi, aku orang yang supersibuk dengan kegiatan ini itu, tapi aku belum punya satu fokus satu tujuan, aku masih memimpikan banyak hal yang terlalu tinggi dan tidak realistis". Kakak itu menjawab "Dek, kakak sama seperti denganmu. Kk juga sedang mencari jati diri. Kakak udah gabung di LSM ini selama 7 tahun, sekarang kk ambil S2 akuntansi. Kk punya mimpi besar, tapi kk juga belum tau akan fokus dimana. Tapi tenanglah, ada senior kakak yang bilang kalau kita sedang berada di fase menuju kebijaksanaan. Kemarin-kemarin kita sedang berjuang meraih prestasi dan mimpi, ketika kita sudah mencapai banyak hal tiba tiba kita merasa tidak ada gunanya, kita down merasa gagal. Sadarlah, setelah kau melewati fase ini kau akan lebih maju dan bangkit lagi".
Akhir-akhir ini aku mengalami banyak kegagalan. Aku juga mengalami kerugian. Tetapi entah kenapa aku gak pernah merasa jera. Aku selalu terus ingin mencoba mencoba mencoba lagi. Aku merasa aku masih butuh banyak belajar makanya aku mencoba. Aku tidak pernah puas dengan diriku sekarang yang belum ada apa-apanya.
Well, inilah aku dengan segala kegelisahanku. Aku akan terus berjuang, aku juga gatau lucia kedepannya akan seperti apa. Yah jalani saja semuanya.
Buat teman-teman yang sedang merasakan hal yang sama. Kita jangan khawatir akan masa depan kita. Jangan pernah berhenti lakukan apa yang kau sukai dan teruslah berjuang!
Pejuang dimasa muda!
Pemimpin dimasa tua!
Beribu-ribu pulau
Beragam wisata alam dari sabang hingga merauke
Budaya dan adat masing-masing daerah yang masih terjaga
Beragam makanan dengan segala kekhasannya
Pernah saat itu aku mengikuti Ekspedisi Nusantara Jaya yang diselenggarakan oleh Kementerian Kemaritiman, kegiatan yang membuatku tercengang-cengang akan indahnya Bahari Nusantara ini.
Kemudian terfikirkanku, alam telah memberi banyak kepuasan terhadap diriku pribadi. Indonesia punya potensi alam yang luar biasa.
"Lalu di usiaku yang masih 22 tahun ini, apa yang sudah ataupun yang akan kuperbuat bagi bangsa Indonesia ini ?"
Pertanyaan ini selalu terngiang di benakku. Rasanya seperti suatu beban saja, tanggungjawab yang harus dipenuhi.
Ketika aku membaca buku Soe Hok Gie yang berjudul "Zaman Peralihan",
Ada sesuatu hal yang selalu dibangga-banggakan oleh pemuda-pemuda dari tahun empat puluhan. Bahwa mereka lah yang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan sang penjajah. Dan mereka merebutnya dengan bermodalkan semangat, bambu runcing dan bom tarik. Romantika kanak-kanak yang duduk di sekolah-sekolah dasar dalam tahun lima puluhan.
Wow keren sekali pikirku. Zaman dulu dengan sekarang amat sangat jauh jauh berbeda. Of course.
Well, dengan diriku saat ini aku merasa belum ada apa-apanya. Aku mengalami fase terdown dalam hidupku.
Ketika orang-orang bertanya cita-citaku apa sih? Tujuanku apa? "Lucia orang yang sudah menjelajahi Indonesia, lucia yang uda kemana-mana aja langkahnya. Banyak organisasi, menang lomba, delegasi kemana-mana".
Well, aku jelasin dulu apa yang aku jalani sekarang. Aku itu mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat semester akhir. Aku gabung diberbagai organisasi, ada dibidang antikorupsi, politik, pengabdian, pelayanan, aku mendapat 2 beasiswa dan dimana beasiswa itu dituntut aktif didalam organisasinya. You see that? Ada yang berhubungan dengan jurusanku tidak? Yap, beberapa lari dari jalur.
And now....
Aku sedang bergumul dengan diriku sendiri. Ketika orang menanyakan cita-citaku? Aku tidak tahu. Terkadang aku ceplas ceplos mengatakan aku ingin jadi seorang Menteri Kesehatan. But, itu hanya khayalan saja. Itu hanya mimpi yang sudah pasti hanya mimpi.
Aku resah dan gelisah. Masakan diri sendiri tidak tau mau jadi apa? Tetapi aku punya keinginan dan harapan, aku ingin sekali menjadi orang yang berpengaruh, berguna, bermanfaat bagi orang banyak. Aku suka pelayanan aku suka pengabdian. Ingin sekali aku suatu saat pergi ke suatu tempat yang sangat sangat terpencil terpinggirkan, aku mau menetap disana dan mengabdi disana. Aku tidak ingin punya pekerjaan di kantor, diperusahaan , entah di instansi manapun itu. Aku tidak menginginkan kedudukan, kekuasaan, jabatan, atau apalah itu. Dengan membuat orang bahagia, itu sudah termasuk kesuksesan bagiku. Aku merasa nyaman melakukan hal-hal seperti itu dan aku bahagia melakukannya. Kalau kita punya pekerjaan tapi kita tidak nyaman dan tidak menikmatinya, meskipun digaji dengan jumlah yang besar, itu bukan suatu kesuksesan bagiku. Buat apa kaya raya, punya jabatan tetapi tidak bahagia. Aku punya prinsip, selagi niat kita tulus dan ikhlas, setiap hal yang ingin kita lakukan tak perlu merasa khawatir dengan uang, uang, uang, Tuhan pasti kasih jalan apabila niatmu baik.
Aku juga seorang yang ambisius tapi tak tau arah. Aku juga bingung dengan diriku sendiri. Aku tak mengenal diriku sendiri seutuhnya. Aku masih mencari jati diri. Aku seorang pemimpi. Ketika aku berkelana keliling Indonesia, aku semakin mencintai Indonesia. "Apa yang harus kuperbuat untuk negri yang kucintai ini, kontribusi apa yang bisa kulakukan?" Hal itu selalu terlintas dipikiranku.
Aku gak bisa diam. Aku masuk diberbagai organisasi karena ada yang kuperjuangkan. Sebenarnya kalau dibayangkan, lelah dengan semua kesibukan ini. Mending aku tidur di kos, menonton drama korea, jalan ke mall, hang out ketempat hits kekinian, karaoke sama teman se geng. But i can't!!!
Terkadang aku juga merindukan hal-hal seperti itu. Tapi semua itu aku gabisa lakukan. Aku merasa ada yang kuperjuangkan. Aku harus menginspirasi banyak orang aku harus bisa jadi panutan banyak orang.
Salahkah aku tidak tau apa cita-cita dan tujuanku?
Kalau ditanya maunya apa? Banyakkkk.
Aku pengen bisa gabung di KPK, pemerintahan, pengen jadi penulis, youtuber, motivator, pengusaha. Ya terkadang pengen juga. Meskipun awalnya aku bilang aku tidak terlalu menginginkan kedudukan atau jabatan. Ketika aku masuk dalam satu organisasi, aku dituntut untuk bisa melakukan banyak hal. Dituntut untuk bisa mengedit dan design, harus bisa public speaking, harus bisa menulis, dan ini itu.
Sekarang posisiku sedang melakukan banyak hal tetapi tidak memiliki suatu fokus tidak punya satu keahlian yang mendominasi.
Iya benar aku tidak tau harus fokus kemana.
Orang banyak berekspektasi tinggi terhadapku. Tapi inilah lucia yang sebenarnya, belum ada apa apanya. Banyak orang mengatakan "enaklah kau lucia uda masuk dunia politik, uda jelas lah ya nanti kerjamu, enaklah banyak jaringanmu uda pergi kemana-mana, jelas lah nanti masa depanmu". Nooooo! I'm feel nothing right now. Aku merasa seperti gelas kosong. Ilmu pengetahuanku bahkan masih cetek. Ya orang lain juga ada menilaiku bodoh.
Pernah suatu saat aku membuka youtube, menonton motivasi jack ma, seorang pengusaha sukses yang menjalani ribuan kegagalan. Seorang pria disampingku mengatakan "hah! Buat apa kau nonton hal begituan, sudah ga zaman, gadak guna, membuang-buang waktu, sekarang saatnya action! Kau tidak punya waktu untuk itu, saatnya bergerak dan lakukan!" Wahhhh aku merasa tertampar saat itu. Selama ini aku suka membaca buku motivasi tapi action nihil. Seharusnya aku tidak dimotivasi lagi tetapi harus bisa memotivasi banyak orang.
Pernah suatu saat aku meet up dengan teman akrabku dia memintaku untuk cerita tentang pengalamanku di Makassar dan menceritakan semua yang aku jalani sekarang. Tetapi aku hanya cerita apa adanya dan diakhir cerita aku mengatakan padanya "aku sedang galau, aku sedang bingung tujuanku apa setelah tamat kuliah, aku tidak punya target untuk kerja dimana, aku butuh bimbingan pencerahan dan motivasi". Ketika mendengar itu dia sangat kecewa. "Aduh luciaaa, kau gatau mau jadi apa? Percuma la semua yang kau ikutin itu yang kau jalani itu, gadak outputnya samamu"
Kemudian aku menjawab "yang aku inginkan sekarang, aku pengen kita sama-sama membangun negeri ini. Aku tidak suka bekerja untuk kepentingan individualis, aku ingin bersama masyarakat/orang orang terpinggirkan, duduk dan mendengarkan cerita mereka, menghibur mereka". Lalu dia menjawab "Ya kau bisa melakukannya dengan sebuah pekerjaan yang kau dapat nanti, kau mau jadi Menkes ya kau buktikan! Ubah persepsi orang banyak yang merendahkan FKM gabisa jadi seorang Menkes, buktikan bukan hanya dokter yang bisa meraih itu"
Banyak orang mengatakan padaku, aku harus fokus satu tujuan. Jangan ikuti banyak hal. Harus punya satu skill/keahlian yang bisa ditonjolkan. But, i still dunno what am i supposed to focus. Ya aku memilih untuk jalani saja semuanya seiring berjalannya waktu.
Semalam aku baru bertemu Kak Linda namanya dari salah satu LSM SaHdaR. Aku curhat kedia, menceritakan perasaanku saat ini. "Kak, sekarang aku merasa gagal, gadak guna, ga berarti apa-apa, udah 22 tahun tapi belum ada pencapaian, belum bisa menginspirasi. Dan salahkah aku ketika orang lain bertanya apa tujuan dan cita-citaku tapi aku gaktau ? Ketika aku sudah menjalani proses untuk meraih prestasi, aku udah pergi kemana-mana sebagai delegasi berbagai event, aku banyak organisasi, aku orang yang supersibuk dengan kegiatan ini itu, tapi aku belum punya satu fokus satu tujuan, aku masih memimpikan banyak hal yang terlalu tinggi dan tidak realistis". Kakak itu menjawab "Dek, kakak sama seperti denganmu. Kk juga sedang mencari jati diri. Kakak udah gabung di LSM ini selama 7 tahun, sekarang kk ambil S2 akuntansi. Kk punya mimpi besar, tapi kk juga belum tau akan fokus dimana. Tapi tenanglah, ada senior kakak yang bilang kalau kita sedang berada di fase menuju kebijaksanaan. Kemarin-kemarin kita sedang berjuang meraih prestasi dan mimpi, ketika kita sudah mencapai banyak hal tiba tiba kita merasa tidak ada gunanya, kita down merasa gagal. Sadarlah, setelah kau melewati fase ini kau akan lebih maju dan bangkit lagi".
Akhir-akhir ini aku mengalami banyak kegagalan. Aku juga mengalami kerugian. Tetapi entah kenapa aku gak pernah merasa jera. Aku selalu terus ingin mencoba mencoba mencoba lagi. Aku merasa aku masih butuh banyak belajar makanya aku mencoba. Aku tidak pernah puas dengan diriku sekarang yang belum ada apa-apanya.
Well, inilah aku dengan segala kegelisahanku. Aku akan terus berjuang, aku juga gatau lucia kedepannya akan seperti apa. Yah jalani saja semuanya.
Buat teman-teman yang sedang merasakan hal yang sama. Kita jangan khawatir akan masa depan kita. Jangan pernah berhenti lakukan apa yang kau sukai dan teruslah berjuang!
Pejuang dimasa muda!
Pemimpin dimasa tua!
Komentar