PEMENANG PILGUB SUMUT ADALAH GOLPUT !!
Percakapanku dengan supir grab menuju
posko cipto 4
“pak, ini kan lagi heboh-hebohnya
pilkada, menurut bapak siapa yang pantas untuk jadi pemimpin sumut ini?”
“Hahaha, kalo itunya adek tanya kita
lihat aja la hasilnya siapa yang menang. Bapak uda malas liat gubernur sumut
ini. mau berganti pun nanti itu, sama ajanya nanti hasilnya. Gak bakalan ada
perobahan. Ujung-ujungnya bakalan tertangkap korupsilah, apalah, itulah. Jadi
mending diam ajalah, tunggu saja hasilnya”
“haha berarti bapak golput la nanti
ceritanya ini ya, terus menurut bapak gimana mengenai Pak Djarot yang mencalon
jadi gubernur pak?”
“kalau aku sih terus terang kalo
dibandingkan yang dua ini, memang aku lebih milih Djarot. Kita udah lihat
kinerja dia di Jakarta cemana. Yah semogalah beliau bisa menang aku yakin sumut
ini pasti berobah dibuatnya.”
“tapi pak, banyak juga yang kontra
sama Pak Djarot ini membilang Djarot itu bukan putera sumut, macam gak ada lagi
pemimpin di sumut ini makanya sampe ngimpor-ngimpor calon dari luar daerah, gimana
menurut bapak orang yang bilang kek gitu?”
“yah macam mana mau dibilang, kita
udah jenuh sama pemimpin-pemimpin putera sumut sebelumnya. Kau liatla dek ada
gak perobahan dibuatnya. Pembangunan gak jelas proyeknya, administrasi di Medan
apa-apa serba duit. Kalau gak ada duit, gak jalan semuanya. Yah mending milih
dari luar kek Pak Jokowi itu kan asilnya orang Solo tapi bisanya dipimpin dia
Jakarta. Yah kita liat la nanti Pak Djarot ini gimana kedepannya. Terus adek
milih siapa rupanya nanti?”
“oh aku gabisa milih pak. Aku orang
Riau, gabisa milih disini. Aku cuma sekolah ajanya di Medan ini pak. Tapi kalo
soal mendukung ya pasti DJOSS la pak kek yang bapak bilang tadi. Pak pak turun
disini aja ya, sebelah kiri ini yang banyak spanduk-spanduk itu”
“loh adek timsesnya rupanya bah, masih
ada lowongan dek didalam?”
“hahah bapak inilahh wkwkkw, udah
bapak ngegrab aja jangan lupa pilih DJOSS ya haha makasih ya pak tadi pake
promo ya”
“ahahahha okeoke dek”
Bukan sekali dua kali pertanyaan yang
sama aku tanyakan ke beberapa supir grab dan dengan jawaban yang sama.
Pilgub Sumut kali ini memang akan sangat menarik,
euforianya tak kalah dengan pilgub ibu kota. Ada beberapa hal yg nampaknya
menjadi sorotan. Pertama, munculnya nama Djarot yg diusung oleh partai PDIP menjadi
balon gubernur sumut. Kedua, sejak pilgub 2008 dan 2013, Golput selalu jadi
“pemenang” di provinsi ini. Bagaimana tidak tentang golput. Golput sudah menang
mengalahkan kandidat lain di pilgub sumut 2008 dengan capaian 43 persen,
bandingkan dengan pemenangnya Syamsul-Gatot yang hanya meraih 27,67 persen dari
total DPT. Dan kabar buruknya, Golput ini semakin naik level tiap tahunnya,
Bahkan di Kota Medan, dimana kaum kelas menengah
terbesar provinsi sumut berada, angkanya bahkan mencapai 63,3 persen.
Bandingkan dengan angka “kemenangan” Gatot-Erry yang hanya mencapai 15,56
persen dari total DPT. Luar biasa muak-nya orang Medan terhadap Pilgub Sumut
2013. Lalu bagaimana dengan Pilgub Sumut 2018?
Kemudian KPUD Sumut menargetkan angka partisipasi
Pilgub Sumut 2018 mencapai 95 persen. Tanpa sama sekali menjelaskan
strategi-strategi yang bernas untuk mencapai angka tersebut. Konyol sekali
bukan?! Sepertinya, peluang si Golput kembali memenangkan Pilgub Sumut 2018
sudah terlihat jelas. Tambahan lagi, pendukung Tengku Erry yang kecewa,
kemungkinan besar ikut memperbesar suara si Golput.
Apakah kita kaum muda terutama yang
memiliki hak pilih di sumut ini bisa diam melihat si golput ini ?
Komentar