Forum Tertinggi di PMKRI, ada Presiden JOKOWI ?
Setelah pesawatku mendarat di Medan, kota yang selalu ku rindu-rindukan, walau aku tak di lahirkan disini.
Langsung ku bergegas dengan tas carier dan ole ole dari Palembang dengan cepat untuk menaiki bus menuju tempat kediamanku.
Selama 1.5 jam di perjalanan, aku kemudian terbayang yang telah kulalui di perhimpunan nasional ini.
Hingga yang tak kuduga, tibatiba aku mengeluarkan air mata kerinduan.
Proses ini sungguh membuatku terharu.
Aku baru menyadari, ternyata perhimpunan ini sungguhlah besar, lebih dari yang kubayangkan. Ketika aku masuk dalam forum, aku terpaku diam terkagum-kagum melihat dinamika forum itu. Benar-benar mereka semua adalah seorang pejuang yang kritis. Para aktivis muda berintelektual tinggi. Bayangkan saja, kita tau Indonesia bagian timur itu pendidikannya masih kurang merata, masih jauh dibandingkan Indonesia bagian barat. Tapi di perhimpunan ini, aku memandang mereka sebagai salah satu warga Indonesia yang luar biasa, berpotensi tinggi. Argumen-argumen kritis dan membakar. Totalitas yang mereka miliki terhadap perhimpunan tidak tanggung tanggung. Mulai dari Sabang sampai Merauke, mereka rela meninggalkan segala kepentingan lain demi mengikuti forum tertinggi di perhimpunan. Pasti mereka sudah sering melakukan orasi, diskusi-diskusi kritis, pikirku. Namun aku miris melihat diriku pribadi yang belum ada apa-apanya. Untuk berargumen saja, nadi ku tak kuat, tanganku pasti akan dingin seketika. Public speakingku masih bobrok. Aku belum berbuat apa-apa untuk perhimpunanku sendiri. Aku selalu berkata "ingin berkontribusi dan berkarya untuk bangsa". Dan aku malu. Untuk perhimpunan di lokal saja aku tak ikut terlibat. Miris, iya. Padahal aku banyak berproses didalam perhimpunan ini. Kaderisasi, relasi banyak aku peroleh. Disini, aku mengenal banyak orang-orang hebat di dunia perpolitikan. Lagi-lagi ini menjadi tantangan baru di tahun ini.
Kongres Nasional dan Majelis Permusyawaratan Anggota ini merupakan forum tertinggi di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia. Banyak cabang mengikutinya dengan niat dan tujuan berbeda, bahkan mungkin untuk suatu kepentingan tertentu. Forum ini dimulai pada hari Senin, 22 Januari hingga Minggu, 28 Januari 2018. Kurang lebih memakan waktu seminggu lamanya. Pembukaan kongres untuk pertama kali dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Satu-satunya presiden yang pertama kali menghadiri forum di perhimpunan. Aku yang datang pada hari ke-4 setelah acara, tak sempat melihat Pak Presiden.
Menjadi peserta di dalam forum ini terbagi 2 yaitu ada disebut peserta delegasi (hanya 4 orang dari tiap cabang, peserta yang mewakili cabang, memiliki hak suara hak memilih) dan satu lagi peserta peninjau (bebas berapa orang, tidak memiliki hak suara hak memilih, hanya meninjau saja).
Tapi tiap cabang menggunakan peserta tersebut untuk saling roker. Misalnya aku awalnya diunjuk sebagai peninjau, tetapi aku kadang menggantikan temanku delegasi. Bisa saja jika telah capek maka harus roker, atau ada sesuatu hal yang mau disampaikan dalam forum. Semua tergantung cabang mengatur posisi delegasi dan peninjau.
Forum ini di laksanakan di Palembang, Wisma Jakabaring Sport City. Lokasi ini merupakan area tempat pelaksaan Asian Games nantinya. Seharusnya tempat ini sudah di sterilkan. Tidak boleh ada yang menggunakannya. Tapi perhimpunan ini merupakan satu-satunya yang pertama kali menggunakan area ini. Kerja keras yang luar biasa dari panitia PMKRI Cabang Palembang. Tempat yang loyal dan pelayanan yang maksimal.
Selama proses pemilihan ketua presidium yang memakan waktu dari malam hingga pagi hari akhirnya Juventus Primayoris Kago, terpilih menjadi Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2018-2020. Ia ditetapkan dalam kongres dan MPA Nasional yang berlangsung di Wisma Atlet, Jakabaring Palembang. Pemiluhan dilakukan secara tertutup dan mengantongi 33 suara secara tipis dari Yusuf Hubi yang meraih dukungan hanya 31 suara dari 64 cabang yang hadir. Sevelum terpilih, Juventus pernah menjadi ketua PMKRI Cabang Kupang dan presidium Pendidikan dan Kaderisasi Pengurus Pusat PMKRI periode 2016-2018. Dalam penyampaian visi dan misinya dihadapan seluruh delegasi PMKRI dari semua cabang di Indonesia, Juventus berjanji akan membagi PMKRI yang membasis, teknis, kompetitis dan konseptual.
Selama di dalam forum terkadang aku bosan, aku memilih untuk jalan-jalan mengelilingi jakabaring ini. Aku pergi ke Gelora Stadiun Sriwijaya, ke Danau Buatan, dan beberapa spot spot wisata yang bagus disana.
Setelah forum usai, Panitia mengajak kami para peserta jalan-jalan ke Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dengan menggunakan truk TNI. Dengan terik matahari yang sangat panas sekitar 32 derajat, tidak menghalangi kami menikmati kebersamaan di wisata itu. Palembang sangat panas, melebihi Kota Pekanbaru panasnya. Ada yang mengatakan, hal ini dikarenakan Sungai Musi yang letaknya tak jauh dari areal perkotaan Palembang maka bisa se panas itu.
Setelah city tour, kami dibawa ke Margabina PMKRI Cabang Palembang yang berada di kawasan Gereja Katolik Katedral St. Maria . Selama satu malam kami tidur di Margabina (sekretariat).
Esok harinya, keberangkatan pesawatku pukul 13.20 . Sebelum flight, aku memilih untuk bertemu senior ku saat SMA di Palembang. Aku diajaknya jalan-jalan menuju bucket list yang aku rencanakan.
Kami pergi Museum Balaputera Dewa, disini aku melihat Rumah Limas khas Palembang (jika kita melihat uang sepuluh ribu, maka foto yang ada diuanh itu adalah rumah limas). Lalu pergi menuju wisata Punti Kayu, hal yang unik di Punti Kayu ini adalah ada landmark landmark dunia yang unik, ada landmark eiffel tower, menara pisa, piramida, jam big ben, dan masih banyak keindahan dunia yang menakjubkan.
Kira-kira pukul 11 siang, kami bergegas untuk makan mpek-mpek sekaligus membeli ole-ole khas Palembang. Benar-benar puas jalan-jalan kali ini di Palembang. Untuk pertama kalinya, tapi aku udah cukup mengenal Kota Palembang.
Pukul 12 lewat, aku buru-buru menuju bandara. Hal yang selalu aku takutkan, aku ketinggalan pesawat, karna sudah beberapa kali aku mengalami insiden ketinggalan pesawat. Aku tak mau hal itu terulang lagi.
Sesampai dibandara, aku bertemu dengan PMKRI Cabang Jakarta, kami saling sapa, berfoto untuk terakhir kalinya juga. Semua hal baik yang aku alami selama di Palembang, aku patut bersyukur.
Inilah alasannya aku menjadi sosok event hunter. Aku suka travelling. Tapi didalam Travelling itu aku mau sambil belajar, berproses, menambah ilmu, menambah relasi atau jaringan. Edu-Travelling aku sebut.
Aku selalu memanfaatkan Event Nasional sebagai salah satu memanjakan diriku dengan Travelling ke berbagai kota.
Sekian cerita Palembang kali ini.
Pro Eclesia Et Patria !
Meja sidang panitia Ad hoc
Stadion Gelora Sriwijaya
Danau Buatan Jakabaring
Benteng Kuto Besak
Landmark Patung Liberty di Punti Kayu
Suasana LPJ Ketua Presidium
Aku bersama pengurus pusat siantar (kiri) dan pengurus pusat (medan)
Selfie sebelum perpisahan dengan peserta cabang lain
Komentar