Pelatihan Pemimpin Bangsa di Yogyakarta PPB#11
Hallo, pemuda Indonesiaa...
Saya sangat apresiasi teman-teman yg sedang membaca blog ku kali ini. Kalian memiliki rasa ingin maju dan berbenah diri yang tinggi. Why i say like that? Karena kalian masih mau membaca blog saya hehe. Anda memilih untuk membaca daripada main game. Membaca daripada bermain social media.
Kalian luar biasa...
Well, kali ini aku akan berbagi pengalaman ku saat mengikut event Pelatihan Pemimpin Bangsa (PPB #11) di Yogyakarta selama 22 Oktober - 28 Oktober 2017.
Mungkin uda sekitar sebulan rentang waktunya ya dengan sekarang. Tapi tidak apa apa ya daripada tidak sama sekali.
Okee sebenarnya apa sih niatku menuliskan semua kegiatanku di blog ini. Sebenarnya ini sudah seperti kewajiban bagi saya. Lah kenapa kewajiban?
Karena setiap kali mendapat pengalaman baru pelajaran baru, aku merasa aku harus membagikannya kepada orang lain juga. Mungkin ada yang belum beruntung seperti saya, maka aku akan membagikan cerita ini. Dan pasti banyak teman-teman di luar sana juga yang punya pengalaman hebat juga.
Maaf ya ga konsisten dengan kata 'aku' dan 'saya' nya wkwk
Sangat mengganjal rasanya kalau aku tidak men-share pengalaman ini. Ketika aku selalu menunda untuk menulis, aku slalu dihantui ajakan untuk menulis.
Baiklah aku akan menceritakannya
Di blog sebelumnya aku udah pernah bahas event ini dan masih ragu-ragu untuk jadi berangkat apa tidak. Dan Puji Tuhan, aku rupanya jadi berangkat.
Event ini adalah self funded. Program fee nya sebesar 400rb termasuk penginapan, konsumsi dan biaya program. Untuk biaya transportasi menuju jogja adalah ditanggung pribadi. Pelatihan ini memiliki seleksi yang sangat ketat. Banyak sekali berkas yang harus di urus. Prosedur pendaftarannya cukup ribet menurut saya. Dan dari proses seleksi hanya diambil 100 orang dari seluruh Indonesia. Dan Puji Tuhan saya berhasil diantara salah satunya. Tapi saya hanya seorang diri dari Universitas Sumatera Utara. Oh ya untuk mendaftar program ini gratis.
Saat itu saya sedang mengikuti PBL FKM USU. Adalah berat untuk berangkat kesana. Sebenarnya teman teman kelompokku tidak mengizinkanku untuk pergi, tapi aku berontak. Aku mengabaikan mereka, aku tetap pergi. Jangan ikuti contoh sikap seperti ini yaa.
Setelah izin mengikuti ENJ aku pergi lagi dengan terpaksa ke jogja mengikuti PPB.
Pada tgl 21 Oktober 2017, aku berangkat sendirian untuk ke Jogja. Pesawat take off pukul 16.15 dan sampai di jogja pukul 19.10
Well, jauh jauh hari aku telah menghubungi banyak temanku di jogja untuk menumpang menginap semalam di kos nya. Tapi alhasil semua menolak dengan berbagai alasan. Akhirnya aku menemukan teman yang bisa nginap di Jogja. Dia adalah teman saya saat mengikuti pelatihan IILF di Jogja juga tapi bulan Maret 2017 lalu. Sebenarnya aku tidak dekat dengannya, tapi karna permintaan tolong ini aku jd dekat dengannya hehe.
Malamnya sesampai di Jogja, aku dijemput oleh teman SMA ku yang kuliah di UGM. Aku menyuruhnya untuk menemaniku belanja di Malioboro. Aneh ya belum mengikuti program tapi udah belanja aja. Kenapa begitu? Karna aku sudah merencanakan untuk membeli tiket pulang saat acara selesai, jadi tidak bakalan ada lagi waktu untuk belanja nantinya makanya aku deluankan.
Berbelanja selama 2 jam kemudian makan 1 jam. Tepat pukul setengah 11 aku menginap di tempat temanku tadi (yang pastinya cewek ya). Dia kuliah di UII. Dan kosnya dekat kampus UII. Jadi jaraknya cukup jauh ke UGM.
Esok paginya aku berangkat menuju UGM (lokasi acara PPB) dengan menggunakan grab bike (eh ini engga endorse ya wkwk). Acara pembukaan dimulai disana. Dan sore harinya kami peserta berangkat ke desa (tempat pengabdiannya disana). Hingga memakan waktu sekitar 3 jam ke desa Banyunganti, Kulon Progo. Selama 3 hari kami melakukan pengabdian disana. Disana kami tinggal dengan orangtua asuh. 1 rumah ditempatkan untuk 5 orang. Kami membantu" keluarga disana, melakukan penanaman 100 pohon disana, melakukan FGD juga didesa membahas permasalahan dan solusi di desa. Ada sesi materi juga, penampilan kreasi pada malam terakhir. Pokoknya sangat seru.
Saya sangat salut terhadap desa disana. Meskipun namanya desa, tapi pemikiran para tokoh tokoh masyarakat disana sudah cukup maju. Pembangunan dan inovasi di desa juga sangat tinggi. Para masyarakat disana mampu mengembangkan wisata tanpa bantuan dana dari pemerintah dengan melakukan arisan arisan demi menunjang dana untuk pembuatan kawasan wisata.
Setelah selama 3 hari berada didesa. Kami menuju Pondok Pemuda Ambarbinangun, tempat kami selama 4 hari lagi. Tempat ini kayak camp camp pramuka gitu kalau di Medan. Selama 4 hari juga banyak sesi materi yang sangat menginovasi kami semua peserta dengan menghadirkan pembicara pembicara yang sungguh inspiratif.
Saya sangat tercengang cengang melihat aktifnya semua peserta. Aku juga heran kenapa aku bisa lulus event ini. Semua didalamnya adalah orang orang hebat. Nah aku hanya butiran remah remah. Mereka banyak dari organisasi BEM, para aktivis semua, orang yang cakap berorganisasi la pokoknya.
Kami juga ada melakukan pemilihn ketua angkatan, malam ke akraban. Intinya yang aku dapatkan dari event ini adalah. Sebagai generasi pemuda, berkarya lah, menulislah!
Sepulang dari event ini aku sempatkan untuk berjalan jalan ke taman sari dengan 3 orang teman teman SMA ku. Malamnya tgl 27 pesawatku take off. Sampai di KNO pukul 11 malam. Karna ada delay. Lalu aku memutuskan untuk tidur di bandara sampai esok paginya. Ini merupakan pengalaman pertama ku tidur di bandara menahan kedinginan , tidur tanpa selimut.
Event ini sangatlah melelahkan. Kegiatan dalam satu hari bisa sampai jam 2 pagi. Sehinggga saat di penghujung acara, semua peserta banyak yang drop, batuk-batuk. Dan penyakit lama saya yaitu sinus juga sering kambuh saat pelatihan tersebut. Bahkan sesampai di Medan, aku semakin drop. Kepalaku setiap hari sangat sangat sakit karena sinusku. Rasanya seperti mau mati saja kalau sinus ini sudah kambuh.
Tapi aku sangatlah bersyukur mengikuti acara ini. Aku tidak apa apa dengan materi yg banyak ku korbankan. Yang seharusnya aku bisa ajukan proposal dana. Tapi tidak mungkin aku ajikan karena sekarang situasinya saya sedang PBL.
Saya selalu menerapkan prinsip ini :
'ilmu itu mahal harganya'
Makanya event self funded saja saya apply. Karna untuk progfam fully funded tentu seleksi nya sangatlah ketat.
'learn and share'
Ketik aku mendapat pembelajarn baru haruslah di share untuk teman teman lainnya.
Sebenarnya masih banyak yang pengen aku tulis tapi karena mata ini sudah mengantuk. Sekian dulu cerita hari ini para pemimpi bangsa.
Hidup mahasiswa!!!
Sekian dan terimakasih.
Jangan lupa komentarnya yaa ❤
Acara pembukaan
Penanaman pohon jengki di desa
Jalan bersama teman kelompok
Foto dengan ibu asuh tercinta
Tari kreasi dari anak anak di desa
Foto saat pulang meninggalkan desa
Rapat pemilihan ketua angkatan PPB#11
Bertemu lagi di event yg sama, kawan dari delegasi IILF
Upacara penutupan acara
Lounge, tempat aku menginap di bandara hehe
Teman satu kelompok ku
Komentar