I CHALLENGE ME !!

Buku yang sangat menginspirasiku untuk MENULIS



Hallo semuanya, kembali lagi di blog aku. Sebelumnya makasih yang udah sempatin baca ceritaku kali ini. 
Malam ini tepat pukul 12 malam. Sebenarnya random sih yang mau aku ceritain kali ini. Aku hanya nulis kegelisahanku malam ini. Gadak topik penting atau kegiatan penting yang mau dibahas.

Semua berawal dari kegelisahan.

Di usiaku yang sekarang menanjaki 21 tahun dan semester 7 ini. Ada 2 hal yang menjadi target aku tahun depan. And kebetulan juga tahun ini bakal berakhir ya. Sebentar lagi natal dan tahun baru. Yeay! The most christian's like, right?

Sebenarnya bingung sih ini target atau tantangan terhadap diri aku sendiri.
Yah anggap aja keduanya ya.

So, tantangan pertama dari diriku sendiri ialah aku harus bisa wisuda bulan Mei 2018. Sebenarnya ini bukan sepenuhnya keinginan dari diriku sendiri. Bagiku, durasi tamat kuliah itu ga nentuin kamu sukses ato enggak. But, aku setuju jika kamu tamat kuliah dan kamu benar-benar ngelakuin sesuatu hal yang berguna. Misalnya nih ga lulus tepat waktu karena sibuk ikut lomba ini itu delegasi disana sini, aku pro kesitu dan malah bangga sih. Tapi memang akan lebih bangga lagi kalau keduanya sinkron, cepat lulus dan banyak prestasi. Dan disisi lain, kalau kamu lama tamat kuliah dan kamu ga ngelakuin apa-apa, hanya bermalas-malasan, hang out mulu sama teman. Wah ini keterlaluan namanya. 

Aku gapernah sepelein orang yang lama lulus, aku selalu berfikir, mungkin lagi fokus ini itu, mungkin lagi ngembangin bisnis, mungkin karna kerjaan. Karna itu gajadi penentu. Akademik bukan jadi selalu nomor 1. Kita bisa contoh orang diluar negri sana. Kayak di Jepang misalnya. Untuk menempuh pendidikan SMP itu disana harus di tes dulu. Kalau secara akademik dia ga mampu, yaudah gausa lanjutin sekolah. Dan orang itu disuruh kerja disuatu tempat. Jadi manusia disana pada produktif semua. Kayak di Amerika juga, liat aja para penemu penemu itu, mereka banyak tuh ga lulus kuliah bahkan di DO tapi mereka sukses dengan potensi dan bakat mereka masing-masing. Bill gates engga lulus tuh tapi dia bisa jadi orang tersukses di dunia dengan pekerjaan yang ia sukai. Mark Zuckerberg yang lama banget lulusnya tapi bisa sukses dengan penemuannya.

Tapi bukan berarti akademik itu ga penting ya. Tetap penting kok. Kalo kamu punya bakat misalnya nyanyi, main musik, suka main badminton, futsal, masak, nari yaa kembangin aja. Bisa jadi kamu jurusan akuntansi tapi jika kamu bekerja keras terhadap bakatmu, justru bakatmu yang akan membawamu menuju kesuksesan.

Kembali ke awal lagi. Aku menantang diriku cepat tamat sebenarnya ceritanya gini. Kemarin bapak aku nge sms, supaya aku fokus kuliah dan cepat tamat. Kenapa beliau sms begitu? Aku yakin karna bapak aku ngeliat sosmed aku yang banyak banget pigi-piginya keluar kota seolah-olah aku gak mikirin kuliahku.    

Well. Ini mungkin salahku ga ngejelasin ke orangtuaku mengenai ini. Aku emang orang yang selalu haus akan prestasi dan berkarya. Aku seorang event hunter. Aku giat mencari cari event atau lomba. Kemana mana aku apply. Baik itu event nasional maupun internasional. Aku luntang lantung ngurus berkas untuk apply semuanya itu, uang jajanku banyak habis untuk ngedaftar lomba atau event itu. Beberapa mungkin lulus dan berhasil jadi juara, tapi banyak juga gagalnya dari semua yang aku apply. Bahkan banyak kisah menyedihkan, perjuangan, pengorbanan untuk ngeraih itu semua. Aku memang belum sampai pada titik internasional. Tapi aku gak akan berhenti ngeraih itu semua.

Jadi karna sms itu lah aku harus fokus skripsi. Mungkin uda cukup sampai disini aku ngejar ngejar event nasional. Aku harus nyelesaikan tanggungjawabku sebagai anak dan aku harus bisa ngewujudkan permintaan mereka. Hatiku sangat tergugah oleh sms bapak. Aku merasa bersalah. Mungkin orang lain bisa bangga terhadap apa yang aku raih. Tetapi tidak seperti di keluargaku. Semua yang aku raih, aku masih membebani mereka. Keluargaku tidak ada yang mendukung aku terhadap semua yang aku raih, bagi mereka itu hanya omong kosong, ga penting untuk di raih. Tapi bagiku enggak. Niatku yang terdalam, aku pengen buat mereka bangga, tapi malah sebaliknya bagi mereka. Keluargaku cuma pengen aku cepat tamat, dan kerja ditempat yang wahh. Sedangkan pemikiranku beda. Malah sebaliknya. Iya semua pasti pengen sukses, semua pasti pengen jadi pengusaha, kerja di bayaran yang mahal dan sebagainya. Passionku malah aku pengen jadi penulis aku pengen jadi motivator. Aku pengen bisa ngerubah orang lain menjadi lebih baik dan sukses. Tapi setelah aku sudah sukses terlebih dahulu ya. Aku pengen bisa memotivasi orang lain dengan karya karya buku ku. Entah kenapa, impian ini sudah ada sejak aku kecil sejak aku SD. Waktu SD aku pernah berfikiran, aku pengen jadi penulis berarti aku harus sering menulis dengan pensil diatas selembaran kertas lah ya. Dulu aku menganggap menjadi penulis itu pokoknya harus menulis, terserah menulis apa pun itu bahkan menulis mata pelajaran (aku senyum-senyum sendiri kalau mengingat ini, yah wajar memang kan masih kecil). Sejak SD aku sudah rajin menulis diary, buat puisi bahkan pantun.

Nah itu adalah salah satu tantangan kedua ku, tahun depan, sebelum aku wisuda aku harus udah nerbitin sebuah buku.

Nah disinilah jadi titik kegelisahanku, aku berekspektasi tinggi. Aku sudah menargetkan untuk membaca banyak buku untuk menjadi referensi buku. Setelah itu aku harus memulai nulis naskahnya. Tetapi udah sebulan aku membaca beberapa buku. Aku masih belum juga menulis. Aku masih bingung bakal buat buku dengan topik apa ya. Aku masih berkutat disitu terus sehingga aku selalu menunda. Semakin aku membaca rasanya lingkup pikiranku semakin luas sehingga topik yang ingin dituju semakin tidak kelihatan.

Sekarang aku sedang magang di Dinas kependudukan dan catatan sipil kota Medan. Aku tidak terlalu fokus disini. Setiap hari dikantor aku selalu membaca buku. Terkadang aku menjadi manusia yang individualis. Aku lebih suka membaca daripada bercerita ria bersama teman-temanku. Ini semua karna passion yang ingin aku raih. Aku merasa jika aku melewatkan tidak membaca dalam sehari, aku merasa rugi. Aku merasa waktuku terbuang sia-sia. Ketika aku di angkot, aku selalu luangkan baca buku sejenak bahkan saat di toilet berjam jam. Aku merasa buku ini akan membawaku kepada passionku, aku merasa semua pengetahuan ada di buku. Buku jenis apapun itu. Tapi aku lebih suka membaca buku motivasi, karakter dan tokoh-tokoh penemu/sejarah. Bahkan saat ngantor, aku merasa bosan didalam, aku keluar dan duduk diantara keramaian sambil baca buku. Aku pakai masker sambil baca buku. Aku gak peduli apa pendapat orang, aku sok rajin atau apalah. Yang penting aku ngelakuin sesuatu yang aku senangi dan berguna buatku pribadi. Sesekali jika bosan atau ngantuk, aku memilih bercakap cakap pada orang yang disampingku walaupun aku tidak mengenalnya. Dari sebuah percakapan itu pasti ada ilmu yang akan didapat.

Aku pernah baca quotes ini "Jadikanlah tempat tinggal sebagai sekolahmu dan orang lain sebagai gurumu".
Aku sangat percaya akan kutipan ini.
Bagiku gak ada orang yang bodoh atau pintar. Menurutku, setiap orang jika kita berbicara, pasti ada aja ilmu yang bisa kita dapat dari orang lain yang kita ajak bicara. Setiap orang pasti ada ilmu yang berbeda dari kita !

Dan berbicara mengenai tantangan ini bukan berarti aku orang lebih orang wow. Justru banyak kelemahanku. Tau tidak, aku membaca 1 halaman itu bisa berkali kali, kenapa ? Aku itu orangnya susah fokus. Mungkin jika kalian membaca sekali kalian langsung memahami isinya beda dengan aku, aku harus membaca berulang kali untuk mengerti maksudnya. Saat magang di kantor juga aku orang yang paling lemot, aku itu gabisa diandalin dikantor. Nah udah lihat kan. Tapi aku punya jiwa semangat dan kerja keras yang tinggi. Aku ga nyesal kok dengan semua ini. Justru karena kelemahan ini aku berpacu untuk terus belajar dan belajar.

Tantangan yang terakhirku di tahun 2018 ini yaitu aku harus bisa ikut event internasional. Aku ga pintar bahasa inggris. Aku belum punya paspor ataupun visa. Nonono. Aku gabuat itu jadi penghalang. Kalau aku yakin bisa, pasti bisa. Gamesti banyak event. 1 event inter aja aku dapetin udah syukur banget ditahun depan ini.

Untuk judul skripsi aku sudah ajukan dan sedang dalam proses.
Untuk event internasional, aku sedang melirik-lirik dan pelan-pelan mulai memikirkan esai nya.
Nah untuk menulis ini aku susahhhh banget.

Aku sangat khawatir terhadap diriku sendiri sampai saat ini aku belum menulis. Aku masih membaca. Bahkan aku masih merencanakan untuk membeli banyak buku lainnya. Aku belum menulis karena memang aku belum tau mau menulis apa di naskahku nanti. Aku merasa aku masih perlu banyak referensi buku yang harus aku baca. Karena aku pernah baca buku "Leiden is Lijden" didalamnya mengatakan Pemimpin adalah seorang Penulis. Dulu aku sering ikut ikut event kepemimpinan, jadi aku itu dulunya pengen banget jadi seorang pemimpin, sejak SMP aku pernah menjadi ketua kelas tapi menciut saat SMA dan di perkuliahan. Dari situ aku menyadari bahwa aku harus menulis sesuatu karya. Kenapa pemimpin adalah seorang penulis ? Kamu tahu kan pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi anggota-anggota nya. Nah disaat kamu membaca, kamu bakal terpacu untuk membaca terus sampai akhir buku tersebut.  Nah maka dari itu pemimpin adalah penulis. Penulis itu mampu mempengaruhi pembaca nya untuk baca bukunya sampai selesai.

Itu sih yang jadi kegelisahanku. Dan tanganku mulai pegal mengetik. Aku harus kembali membaca lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.45
Hari ini aku menghukum diriku sendiri untuk membaca sampai pagi. Karna semalm semalamnya aku selalu tidur cepat dan gak membaca buku sampai selesai. Sebenarnya aku ngelakuin ini bukan terpaksa sih karena aku menghukum diriku sendiri. Justru aku senang bisa ngelakuin hal yang aku suka tanpa batas waktu.

So, temen-temen makasih udah baca sampai sini. Memang agak aneh sih tulisanku kali ini, gajelas ya arahnya kemana dan tujuannya apa. Hanya meluapkan kegalauan ditengah malam.

Kalau teman teman mau komentar, silahkan. Aku suka dikritik kok :)

Terimakasih banyak ya buat reader aku, semoga bermanfaat dan menginspirais yahh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON