Juara III LKTI Nasional Psikologi USU
Piala ini aku dapatkan pada tgl 11 Maret 2017. Aku mendapat Juara III lomba karya tulis ilmiah nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi USU.
Pada saat itu aku sedang berada di Jogja mengikuti pelatihan IILF. Di blog sebelumnya aku sudah bercerita sedikit mengenai perjuangan mengikuti lomba ini. Jadi saat pengumuman lomba itu aku tidak berada di acara seminar lomba tersebut.
Ini merupakan kejuaraan KTI yg pertama kali aku ikuti. Peserta finalis lainnya aku bertemu dengan kandidat dari Bali (yg mendapat juara I lomba tsb), dari Pekanbaru (yg mendapat juara II ), dan ada juga dari Jambi. Awalnya aku pesimis dan tidak yakin akan mendapat juara tapi disisi lain hati kecilku berharap. Dan Puji Tuhan akhirnya aku berhasil.
Sebelum berangkat ke Jogja aku trlah banyak apply lomba lomba karya tulis maupun essay. Aku telah menyelesaikan lomba KTI di UNRI , lomba KTI Psikologi USU, lomba KTI Ekonomi USU, lomba essay UKMI FKM USU, dan menyelesaikan KTI pemilihan seleksi mahasiswa berprestasi FKM USU.
Dan dari semua lomba itu aku hanya bisa memenangkan di Psikologi USU.
Lomba di UNRI aku gagal masuk finalis 15 besar. Lomba di Ekonomi USU, betapa menyedihkannya, lomba itu dibatalkan karena peserta yg masih kekurangan walaupun telah diperpanjang deadline nya kemarin. Lomba esai UKMI masih proses menunggu hasil pengumuman bulan april ini.
dan terakhir yaitu KTI seleksi mawapres.
Awalnya terdengar isu bahwa calon mawapres telah diunjuk oleh wakil dekan I yaitu Asbi Syahreza. Dia satu angkatan denganku. Aku akui bahwa prestasi dia luar biasa. Dia telah berangkat ke Filipina, Dubai, dan beberapa kota di Indonesia mewakili USU. Aku tidak tau acara yg dia ikuti itu gimana. Apakah lomba, camp, konferensi, pelatihan atau semacamnya. Ibu dekan menunjuk beliau tapi di lain sisi, PEMA FKM USU telah mengadakan sistem seleksi. Telah terkumpul 3 peserta yg sudah mendaftar termasuk aku. Sedangkan Asbi sama sekali belum menyerahkan berkas nya.
Pengumuman seleksi akhirnya tidak sesuai deadline. Mungkin karna menunggu Asbi yg baru pulang dari Dubai. Setelah dia sampai di Medan, semalam pada tanggal 24 Maret 2017, kami peserta yg berjumlah 3orang, panitia pelaksana dan Pak Pendi dibidang kemahasiswaan menjumpai Bu Dekan, untuk menanyakan kembali sistem pemilihan mawapres. Alangkah tidak adil jika beliau menunjuk seseorang menjadi calon yg tidak memenuhi berkas administrasi sedangkan kami peserta telah mendaftar dan menyiapkan seluruh berkas. Dan akhirnya beliau menyetujui utk mengadakan proses seleksi. Pada hari Rabu tgl 29 Maret akan dilakukan persentasi dalam bentuk bahasa inggris oleh ke empat peserta calon. Ke empat itu ialah aku, Asbi dan 2 orang dari angkatan 2015. Angkatan 2014 adalah syarat angkatan terakhir mengikuti seleksi ini. Jadi tahun depan kami tidak akan bisa mendaftar lagi.
Perasaanku campur aduk saat ini. Aku pesimis mengikutinya toh Asbi bakal tetap dipilih karna segudang prestasinya sudah mencapai tingkat dunia dan dia layak sebagai Mawapres menurutku dibandingkan aku yang belum apa-apa ini. Tapi disisi lain ini adalah kesempatanku untuk memberikan persentasi yg terbaik, tidak ada yg tidak mungkin. Semua telah diatur olehNya. Semua berkesempatan utk menjadi yg terbaik, beberapa yg tidak adalah masalah waktu.
Pikiranku benar-benar tak berhenti terus berfikir. Banyak sekali deadline di akhir bulan ini. Aku juga berencana mengikuti lomba KTI di UNIMED dan berencana bakal daftar Camp Youth4dev.
Aku tidak akan berhenti berusaha walaupun banyak kegagalan. Aku akan terus berjuang. Tak peduli hasilnya bagaimana. Tapi aku sangat menghargai namanya proses. Karena hasil tidak akan mengkhianati proses. Bertindaklah untuk memberi yang terbaik bukan untuk mendapat hasil yang terbaik.
Pada saat itu aku sedang berada di Jogja mengikuti pelatihan IILF. Di blog sebelumnya aku sudah bercerita sedikit mengenai perjuangan mengikuti lomba ini. Jadi saat pengumuman lomba itu aku tidak berada di acara seminar lomba tersebut.
Ini merupakan kejuaraan KTI yg pertama kali aku ikuti. Peserta finalis lainnya aku bertemu dengan kandidat dari Bali (yg mendapat juara I lomba tsb), dari Pekanbaru (yg mendapat juara II ), dan ada juga dari Jambi. Awalnya aku pesimis dan tidak yakin akan mendapat juara tapi disisi lain hati kecilku berharap. Dan Puji Tuhan akhirnya aku berhasil.
Sebelum berangkat ke Jogja aku trlah banyak apply lomba lomba karya tulis maupun essay. Aku telah menyelesaikan lomba KTI di UNRI , lomba KTI Psikologi USU, lomba KTI Ekonomi USU, lomba essay UKMI FKM USU, dan menyelesaikan KTI pemilihan seleksi mahasiswa berprestasi FKM USU.
Dan dari semua lomba itu aku hanya bisa memenangkan di Psikologi USU.
Lomba di UNRI aku gagal masuk finalis 15 besar. Lomba di Ekonomi USU, betapa menyedihkannya, lomba itu dibatalkan karena peserta yg masih kekurangan walaupun telah diperpanjang deadline nya kemarin. Lomba esai UKMI masih proses menunggu hasil pengumuman bulan april ini.
dan terakhir yaitu KTI seleksi mawapres.
Awalnya terdengar isu bahwa calon mawapres telah diunjuk oleh wakil dekan I yaitu Asbi Syahreza. Dia satu angkatan denganku. Aku akui bahwa prestasi dia luar biasa. Dia telah berangkat ke Filipina, Dubai, dan beberapa kota di Indonesia mewakili USU. Aku tidak tau acara yg dia ikuti itu gimana. Apakah lomba, camp, konferensi, pelatihan atau semacamnya. Ibu dekan menunjuk beliau tapi di lain sisi, PEMA FKM USU telah mengadakan sistem seleksi. Telah terkumpul 3 peserta yg sudah mendaftar termasuk aku. Sedangkan Asbi sama sekali belum menyerahkan berkas nya.
Pengumuman seleksi akhirnya tidak sesuai deadline. Mungkin karna menunggu Asbi yg baru pulang dari Dubai. Setelah dia sampai di Medan, semalam pada tanggal 24 Maret 2017, kami peserta yg berjumlah 3orang, panitia pelaksana dan Pak Pendi dibidang kemahasiswaan menjumpai Bu Dekan, untuk menanyakan kembali sistem pemilihan mawapres. Alangkah tidak adil jika beliau menunjuk seseorang menjadi calon yg tidak memenuhi berkas administrasi sedangkan kami peserta telah mendaftar dan menyiapkan seluruh berkas. Dan akhirnya beliau menyetujui utk mengadakan proses seleksi. Pada hari Rabu tgl 29 Maret akan dilakukan persentasi dalam bentuk bahasa inggris oleh ke empat peserta calon. Ke empat itu ialah aku, Asbi dan 2 orang dari angkatan 2015. Angkatan 2014 adalah syarat angkatan terakhir mengikuti seleksi ini. Jadi tahun depan kami tidak akan bisa mendaftar lagi.
Perasaanku campur aduk saat ini. Aku pesimis mengikutinya toh Asbi bakal tetap dipilih karna segudang prestasinya sudah mencapai tingkat dunia dan dia layak sebagai Mawapres menurutku dibandingkan aku yang belum apa-apa ini. Tapi disisi lain ini adalah kesempatanku untuk memberikan persentasi yg terbaik, tidak ada yg tidak mungkin. Semua telah diatur olehNya. Semua berkesempatan utk menjadi yg terbaik, beberapa yg tidak adalah masalah waktu.
Pikiranku benar-benar tak berhenti terus berfikir. Banyak sekali deadline di akhir bulan ini. Aku juga berencana mengikuti lomba KTI di UNIMED dan berencana bakal daftar Camp Youth4dev.
Aku tidak akan berhenti berusaha walaupun banyak kegagalan. Aku akan terus berjuang. Tak peduli hasilnya bagaimana. Tapi aku sangat menghargai namanya proses. Karena hasil tidak akan mengkhianati proses. Bertindaklah untuk memberi yang terbaik bukan untuk mendapat hasil yang terbaik.
Komentar