IILF 2017

Ini kali kedua mengikuti acara nasional diluar kota sekaligus travelling. Yang tahun sebelumnya mengikuti PJPNas di Malang. Sekarang mengikuti acara pelatihan Indonesia Initiative Leader Forum (IILF) di Yogyakarta. Mungkin ini bisa dikatakan Edu-Travelling.
Ada banyak cerita dibalik mengikuti kegiatan ini.
Acara IILF dilaksanakan pd tgl 11 maret 2017. Seminggu sebelum acara ini aku mendapat pengumumn kelulusan 10 besar LKTI di Psikologi USU. Dan ternyata jadwal persentasi bentrok dengan keberangkatanku menuju Jogja yaitu pd tgl 10 Maret 2017. Adalah keputusan yg sangat sulit harus mengorbankan salah satunya. Beberapa pendapat temanku mengatakan ikhlaskan saja utk tidak mengikuti persentasi itu. Tetapi aku masih bimbang dan akhirnya aku dengan nekad mengikuti keduanya. Setelah mencabut nomor persentasi, Puji Tuhan aku mendapat nomor urut pertama. Keberangkatanku ke jogja yg mengharuskanku pukul 10 pagi harus sudah berangkat menuju bandara, di sisi lain pada pukul 8 pagi baru dimulai persentasi lomba. Pagi hariha nya, aku berangkat menuju kampus dengan membawa koper. Rencanaku adalah setelah persentasi aku lgsg menuju bandara, itulah kenapa aku membawa koper kekampus. Tibalah pukul 8 lewat aku memulai persentasiku dengan rasa gugup dan takut karna dikejar deadline hingga keringat yg membasahi punggungku saat persentasi. 20 menit berlalu persentasi dan tana jawab, aku lgsg bergegas izin utk tidak mengikuti acara selanjutnya. Aku segera menuju bandara.

Dan syukurlah semua berjalan lancar. Aku tidak ketinggalan pesawat dan persentasiku bisa ku selesaikan. Ada lagi kisah lainnya yaitu mengenai dana. Aku telah mengajukan proposal ke birek utk acara delegasi IILF ini. Tetapi hasilnya nihil. Proposalku ditolak. Tetapi aku tidak berhenti. Kemudian ku follow up ke birek karna proposal delegasi temanku yg lain di acc sedangkan aku tidak. Aku merasakan ketidakadilan. Lalu aku protes dan menanyakan ttg proposal itu lg. Hasilnya sama saja, ditolak. Se kembalinya dari birek aku merasakan kesedihan dan keputusasaan. Aku masuk kekelas lab komputer biostat dengan seorang diri dan aku menangis sepuasnya disitu. Ada beberapa org yg melihatku, aku menghiraukannya.

Pada saat hariha aku memang tetap berangkat ke jogja dengan dana yg minim.
Sebelumnya aku pernah mengalami kegagalan juga yaitu tahun lalu aku lolos delegasi Youtex ke Malaysia. Urusan administrasi, proses seleksi stelah kegagalan kedua baru lulus dan dana sekian juta telah aku selesaikan. Tapi semuanya sia-sia, semuanya hangus begitu saja dikarenakan masalah paspor. Sehingga aku tidak jadi berangkat.
Saat itu memang aku tidak mendapat restu dari orgtua.

Tapi utk acara IILF dan lomba LKTI ini aku mendapat restu dan doa, pada tgl 11maret 2017 aku telah berada di jogja dan aku mendapat pengumuman bahwa aku juara 3 lomba KTI . Puji Tuhan lagi, aku sangat terberkati olehNya.

Setelah acara di jogja, aku lanjut jalan" explore jogja bersama dia.
Dan stelah itu aku ke Jakarta menemui saudaraku. Saat itu,aku diajak pergi ke Kalimantan utk menemui bapak rame-rame berlima. Tetapi aku menolak dengan berbagai pertimbangan yaitu tiketku sudah ku booking menuju Medan, kalau aku ikut aku bakal 2 minggu lebih bakal gak kuliah, pengumuman lomba yg aku apply hasilnya 2 minggu kedepan. Sebenarnya aku merasa bersalah dan terpaksa menolak itu.

Setelah beberapa hari sesampai di Medan. Aku mendengar bnyak hasil yg buruk, membuatku down.

Pagi ini aku baru mendapat email bahwa aku gagal masuk finalis LKTI di UNRI. Dan aku mendapat rumor kalau aku gagal masuk seleksi mawapres FKM USU dgn alasan yg tdk logis.
Jiwa ambisiusku seketika melecit. Aku down aku putus asa dengan berbagai kegagalan ini. Aku bertanya" dalam hati apakah ada dampaknya krna aku menolak utk menjumpa ortu sendiri.

Aku mendapat banyak pelajaran disini. Utk meraih prestasi itu sangatlah tidak mudah, 1000 kali gagal maka 1001 kali kita harus bangkit. Usaha,doa, kerja keras, doa restu orangtua sangatlah penting utk mendukung keberhasilan dan kesuksesan Anda !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON