Mengalami Fase Hidup Terendah, Apa Solusinya?
Setiap orang pernah mengalami fase
hidup terendah.
Apakah sudah, sedang ataupun akan.
Sedang stres, patah hati,
ketidaknyamanan berada dirumah, berselisih dengan sahabat, kehilangan teman,
merasa kesepian, kegagalan diterima bekerja, sedang tidak dihargai, dibully, dikritik,
perceraian, persoalan rumah tangga, kesulitan menemukan passion, stress karena
tuntutan kerja dan segala peristiwa atau perasaan negatif dalam diri kita.
Apakah kita akan menyerah, lari dari
masalah atau berjuang menghadapi cobaan tersebut, semua ada dalam diri kita
pribadi. Tidak ada orang yang akan menyelesaikannya untukmu. Jangan berharap
pada kekuatan manusia. Kita lah yang melakukannya. Berharap sahabatmu ada
setiap saat untukmu? Berharap pacarmu menemanimu? Berharap keluargamu
menolongmu saat kamu lelah mencari pekerjaan? Berharap temanmu menolongmu saat
kamu sedang krisis finansial? Sekali lagi, jangan pernah berharap pada manusia.
Terlalu berharap akan terlalu merasakan kekecewaan yang luar biasa pula.
Tidak ada yang menjanjikan hidupmu akan
selamanya bahagia, selalu dipuji, apa yang kamu inginkan tidak selalu sesuai
dengan kenyataan yang ada.
Tapi yang dijanjikan adalah bahwa kamu
dapat menyelesaikan perkara tersebut.
Cobaan yang kamu alami takkan melebihi
kemampuanmu, itu artinya kamu pasti bisa melewatinya.
“ahh
kamu gampang bilang seperti itu, karna kamu tidak ngerasain apa yang kurasa”
Iya, memang tidak mudah bersyukur ketika
segala sesuatu baik-baik saja.
Semua tentang perspektif. Bagaimana caramu
melihat situasi tersebut. Kalau kamu ingin menangis, silahkan. Its okay to not
be okay! Menangis sepuasnya, setelah itu putuskan. Apakah kamu akan terus
menangis atau bangkit dan selesaikan masalahmu.
“lalu apa yang harus kuperbuat untuk
menyelesaikan masalah ini? apa solusinya?”
Pertama,
aku ucapkan SELAMAT! Selamat karena sedang mengalami masalah terberat dalam
hidupmu!
Ketika kamu dalam keadaan fase terberat
dalam hidupmu, itu artinya kamu selangkah akan menuju level naik kelas. Kamu sedang
dalam fase “Quarter Life Crisis”. Fase
ketika diusia seperempat abad, kamu mempertanyakan apa tujuan hidupmu, merasa
paling rendah, merasa belum mempunyai pencapaian, merasa dalam krisis finansial.
Kamu dalam tahap menuju PENDEWASAAN. Dewasa bukan ditentukan dari usia, jenjang
pendidikan, bukan dari seberapa gagal dalam pacaran, bukan darimana ia bergaul.
Tapi dewasa adalah tentang bagaimana memaknai
pengalaman hidup, bagaimana ia bersikap dan terus berjuang melewati
rintangan kehidupan, mengalami perkembangan dalam hidup. Sekarang, kamu sedang
ditempa menuju pendewasaan, dan sadarlah ketika kamu berhasil melewati ini
kebahagiaan dan kesuksesan menantimu. Stres diusia muda wajar dengan ambisi
tinggi, ini hal yang bagus untuk kita berpacu pada kemajuan. Kita akan berubah
saat usia tua karena kita sudah merasa cukup dengan pencapaian kita.
Masalah yang kamu alami sekarang itu ada
pada dirimu sendiri. Musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri. Kamulah yang
menganggap kamu paling menderita, paling gagal, paling menyedihkan, paling
hina, paling miskin, paling jelek, paling berdosa. Orang lain biasa-biasa aja
kok diluar sana. Tidak ada menganggap kamu gimana-gimana. Merasa sedang di
kata-katain? Tidak ada. Itu cuma pikiran mu sendiri yang menghantui. itu hanya
konflik batinmu sendiri.
Kedua,
seberapa hancurnya kamu, seberapa cacatnya kamu, seberapa gagalnya kamu,
seberapa jeleknya kamu, seberapa berdosa nya kamu, seberapa miskin nya kamu,
seberapa buruk masa lalumu. Kamu TETAP BERHARGA, bernilai dan bermanfaat.
Kalau kamu terus membanding-bandingkan
dirimu dengan yang lain. Ya hidupmu tidak akan pernah tenang. Tidak akan pernah
merasa bersyukur. Liat orang lain jangan keatas terus dong, coba lihat yang
dibawah. Yakin kamu yang paling menderita, gagal, jelek dan miskin?
Ya, memang ini berat, tidak mudah.
Ketika sulit untuk tidak membandingkan,
coba jauhkan hal-hal yang membuatmu membandingkan. Jauhkan social media, jangan
lihat instagram story melulu yang membuatmu merasa paling menyedihkan. Jangan menganggap
orang diluar sana hidupnya enak banget, bahagia terus.
“enak ya dia jalan-jalan terus, cantik
ya dia, wah dia udah kerja loh disana, kaya banget ya dia, temannya hits-hits
terus ya, wah romantis ya keluarganya langgeng terus”.
Semua orang di social media memang akan
nunjukin kebahagiannya sendiri. STOP membandingkan dirimu dengan yang lain. Lihat
kebawah, kamu harusnya bersyukur. Kamu adalah seseorang yang luar biasa ketika
kamu melihat kedalam dirimu sendiri.
Jangan bandingkan kesuksesanmu dengan
orang lain. Life is not a race. Bukan
siapa lebih duluan sukses. Setiap orang berbeda. Kita butuh waktu untuk
menempuh kesuksesan sendiri. Buatlah sukses menurut tipe mu sendiri. Mereka
lebih cepat sukses? Its okay. Kamu punya jalan sendiri.
Kenapa gila akan kesuksesan, tidak
terima kenyataan?
Kalau sukses pasti dihargai dan dipuji
banyak orang gitu, disanjung?
Ingat, hidupmu bukan hanya tentang dia
yang menghargai atau tidak menghargaimu. Kamu berhak diperlakukan dengan baik
oleh siapapun bukan karena hartamu, kesuksesanmu. Bergeraklah menuju tempat
baru dan orang-orang baru yang dapat memberimu kebahagiaan.
Loh emang nya sukses itu apa sih? Setiap
orang punya makna sukses tersendiri. Jawablah sesuai keinginanmu.
Ketiga,
berdamailah dengan dirimu sendiri. Damai bukan berarti hening, tenang, diam,
tidak ribut. Berdamai ketika kamu menerima kenyataan yang ada pada hidupmu
sekarang. Mungkin kamu terlalu berekspektasi lebih terhadap dirimu sendiri dan
ketika jatuh kamu merasakan kekecewaan yang luar biasa. Ambisisius boleh, tapi
harus fleksibel juga. Jangan paksakan keadaan mengikuti kemauanmu. Berdamai ketika
kamu punya masa lalu yang buruk dan berjanji akan mengubahnya. Cintai dirimu
sendiri. Jangan terlalu menyalahkan diri
sendiri dan keadaan sekarang. Proses menuju pendewasaan ini memang tidak sulit.
Kamu harus lebih kuat dari yang sebelumnya, kamu harus lebih tangguh, lebih
mandiri, harus bertanggungjawab, harus mampu beradaptasi.
Keempat,
keluarlah dari zona nyamanmu. “Aku merasa produktif dengan zona nyamanku. Aku merasa
lingkunganku akan membawaku menuju perubahan dan kesuksesan. Terlalu nyaman dan
sulit untuk ditinggalkan. Aku punya semuanya disini. Keluarga, sahabat,
komunitas, pacar, uang. Ngapain aku harus keluar dari zona nyaman?”
Coba tantang dirimu untuk keluar dari
zona nyaman itu. Mulai dari nol. Apakah kamu juga akan mendapat semua itu
ditempat yang baru dilingkungan yang baru? Kamu merasa sudah cukup dengan semua zona
nyaman itu, merasa berbangga diri? Sayang sekali. Padahal kamu bisa mendapat
lebih dari itu, tapi bersiaplah untuk menderita terlebih dahulu. Tapi setelah
melewati rintangan nan berat itu, lalu kamu pun akan sadar J
Hidup tak melulu diatas, tak melulu
dibawah pula.
Ketika diatas jangan terlalu berbangga
diri. Ingat diatas langit masih ada langit.
Ketika dibawah, jangan berhenti
berjuang. Lawan rasa malasmu, lawan keinginanmu yang tak penting itu, kamu
harus tau mana prioritasmu.
Ketika dibawah, terus kobarkan
semangatmu, ketika down ingat kembali apa goalsmu.
Ketika sedang merasa bebanmu terlalu
berat, minta pada Tuhan untuk dikuatkan.
Untuk mencapai mimpimu, kamu harus
berjuang lebih dari mereka. Mungkin mereka dengan gampang bisa mewujudkan
mimpinya. Jangan samakan kemampuanmu dengan mereka. Kamu harus lebih berusaha
ekstra, kamu harus menghabiskan waktu tidurmu dengan terus berusaha, terus
belajar. Kamu gagal dan gagal terus? Itulah yang akan membuatmu sukses.
Ketika kamu sedang berusaha. Itu adalah
proses. Proses menuju kesuksesan, menuju kebahagiaan.
Lelah? Pasti. Tapi kamu hanya perlu
bersabar. Sedikit lagi kamu pasti bisa.
Jiwamu mungkin sedang terjebak dalam
masa lalu. Badanmu hidup dimasa kini namun jiwamu masih terbayang masa lalu. Maafkan
kesalahanmu dimasa lalu. Setiap orang punya masa lalu yang buruk. Berjanji untuk
memperbaiki masa lalu dan hiduplah di masa kini.
Everything happen for a reason. Kalau kamu
tidak punya masa lalu yang buruk, masalah terberat. Kamu tidak akan menuju
proses pendewasaan. Berterimakasilah pada masalah. berfikir positiflah maka
alam juga akan demikian padamu.
Jangan berusaha untuk menjadi yang
sempurna. Tapi berusahalah menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
Dan
yang terakhir, WELCOME TO THE FUTURE. FIGHT!
Untuk apa kamu hidup di dunia ini? Apa
passionmu? Yakin mau jadi orang biasa-biasa saja? Apakah mau ikut keinginan duniawi? Kamu bisa
menjawabnya dalam hati. Kita hanya dititipkan di bumi ini. Endingnya surga atau
neraka. Kamu yang menentukannya J
Selagi masih ada kesempatan. Jangan tunda
untuk berbuat baik. Kita tidak tau kapan semesta memanggil.
Komentar