Mendapat semangat baru - dilema Quarter Life Crisis

Baru saja selesai menonton film Spiderman - Far From Home, aku merasa harus menuliskan makna yang aku dapat dari film ini. This is not movie's review ya. Aku merasa mendapat motivasi yang luar biasa dan aku harus membagikannya. Setiap menonton film, aku memaksa diriku agar aku mendapat hal yang bermakna dari pesan film, aku harus fokus. Aku gamau dong tentunya menonton bioskop mahal-mahal tapi sia sia gitu aja, lewat gitu aja tanpa dapet pelajaran atau pesan dari cerita itu.

Sebenarnya mau mengaitkan makna dengan alur cerita, tapi sepertinya akan keliatan kayak spoiler. So, aku bakal to the point, ke makna dari film itu (menurut pendapat pribadi). Sebenarnya makna ini bukan hal yang baru namun kita di ingatkan kembali.

Baiklah pesan yg aku dapat ialah pemimpin itu bukan dilahirkan, namun diciptakan, diperjuangkan. Tony Stark memilih Spiderman untuk jadi pemimpin. Tapi dia merasa gak layak jadi pemimpin , dia menolaknya. Tapi alhasil ia berhasil mewujudkan dirinya jadi pemimpin setelah melalui banyak proses, kesulitan dan pilihan" hidup yang berat. Jadi leader itu tidak mudah, kau harus berani ambil risiko, kau harus keluar dari zona nyaman, kau harus siap jatuh, siap gagal, bahkan siap berjuang sampai berdarah-darah. Dan satu lagi, menjadi pemimpin itu adalah pilihan.

Menjadi pemimpin, kita memikirkan banyak hal dan meninggalkan kepentingan kepentingan pribadi. Pemimpin itu menolak diam, menolak bersantai santai, menolak hedonisme. Pemimpin memang berat.

Kenapa aku begitu excited ketika aku mendapat pelajaran dari film ini, karena ngena banget dengan kehidupanku sendiri.

Akhir-akhir ini aku sering berada dalam fase quarter life crisis. Aku terjebak dalam suatu situasi yang memaksaku untuk berubah untuk menanyakan kembali sebenarnya aku hidup untuk apa. Life purpose ku itu apa, apakah yang sudah ku lakukan selama ini sudah menjadi tujuan hidupku, next aku itu mau jadi apa. Aku merasa tidak berguna, merasa belum menjadi apa apa. Aku tidak mau menjadi orang yang biasa-biasa saja. Aku harus bisa memberi pengaruh dan inspirasi. Tapi aku merasa setelah selesai wisuda, aku belum punya pekerjaan tetap, belum bebas secara finansial, relationship yang tidak jelas. Aku tidak menyukai kehidupan yang setelah tamat kuliah kemudian kerja, punya pacar lalu menikah, punya anak, kemudian menua tanpa karya dan inspirasi. Individual sekali dan egois menurutku. Kita hanya menjalankan hidup gitu gitu aja, main di zona aman, fokus pada diri sendiri, mementingkan kepentingan pribadi. Sebaliknya, aku sangat menginginkan bahwa aku hidup tak hanya sekedar dari itu namun lebih. Aku harus menciptakan sesuatu yang bermanfaat berdampak, aku harus bisa berguna bagi banyak orang. Karna hidup bukan sekedar memperhatikan diri sendiri namun pada banyak hal, pada semua yang kau lihat dan kau rasakan. Disitu memang aku terlalu berekspektasi tinggi terhadap diri sendiri. Dan ketika tidak sesuai dengan kenyataan, disinilah aku merasa dilema akan quarter life crisis. Hari ini aku berdiam diri dan merasakan depresi yang luar biasa, air mata sudah mau jatuh saja rasanya namun aku menahan. Kegelisahan ini bukan seperti halnya putus cinta, i dunno apakah ini termasuk galau atau tidak. Aku seperti kehilangan arah dan motivasi. Dan malamnya aku memutuskan untuk menonton film spiderman. Setelahnya, aku merasa mendapat kekuatan motivasi yang luar biasa, yang menggebu gebu.

Memang memilih untuk menjadi orang yang biasa biasa saja adalah hal yang menyenangkan, bisa bermain sesuka hati, bisa tidur sepuasnya, tidak perduli akan lingkungan sekitar, memilih untuk terus memanjakan diri, mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, individualisme yang tinggi.

Tapi ketika kau ingin menjadi orang yang luar biasa, kau ingin jadi pemimpin, kau ingin jadi orang yg berpengaruh. Kau akan sering merasa tidak tenang, ingin selalu bergerak, keluar dari semua zona nyaman, "ahh enak banget rasanya kalau hari ini tidur di kos saja beristirahat main hp main game". jadi pemimpin akan menolak hal itu. "aku harus keluar ikut komunitas, organisasi, aku harus belajar, banyak baca buku, aku harus berbagi, kemarin aku diskusi tentang berfikir kritis aku harus mengaplikasikannya, aku akan banyak baca referensi tentang berfikir kritis agar itu bisa aku miliki, aku harus terus memikirkan hal hal inovasi dan membangun, siap untuk menderita, siap gagal".

Otak ini terkadang menyukai hal hal yang ringan saja. Tapi aku selalu memaksa diri untuk tidak terlalu mengikuti keinginan daging, memang akan lelah ketika membahas hal hal yg berat namun bagiku itu lebih bermanfaat. Rasanya aku tidak puas hanya bergerak, aku juga harus mengisi diri dengan ilmu. Aku takut dikatakan 'tong kosong nyaring bunyinya'. Maka dari itu, tiap hari rasanya aku selalu punya PR yang harus dipelajari.

Karna terlalu memaksa diri, akhirnya aku menghadapi kelelahan dan kejenuhan. Terlalu banyak yang ingin diraih, hingga satupun tak ada yang tercapai.
Memang benar hanya diri kita sendirilah yang bisa menyelamatkan diri kita bukan orang lain. Kita yang menentukan mau jadi apa.

Dari film itu aku disadarkan bahwa aku harus bergerak dari hal kecil dari satu per satu. Apa yang kita inginkan akan berhasil jika fokus. Semangat seorang pahlawan super, spiderman yang patut ditiru.

Aku merasa bersyukur untuk merasakan fase quarter life crisis ini, seperti sebuah peringatan untuk berubah untuk maju dan dewasa. Dan merasa Tuhan itu kayak ngasi kode kode petunjuk dalam hidup.

Saat setelah menonton, temanku mengatakan "kamu itu sebenarnya bukan perlu motivasi tapi yang kamu butuhkan adalah support. motivasi dan support itu beda. ketika kamu belum memulai disitulah kamu butuh motivasi, jika kamu sudah mulai namun kamu berhenti karena merasa lelah dan jenuh, disitulah kamu butuh support." wahhh seketika aku  tersadar and yahh dapet pelajaran kedua lagi.

Dan kesimpulan dari bacaan ini, jadi pemimpin adalah sebuah pilihan dan harus diperjuangkan, diciptakan. Apakah kamu memilih untuk bersenang-senang dengan teman terbaikmu atau kamu memilih untuk menyelamatkan alam semesta beserta isinya. Leader tidaklah hal yang mudah, kamu harus mengenyampingkan kepentingan pribadi, hasrat pribadi. Membelokkannya demi kepentingan bersama. Leader, walaupun kamu mati, karyamu takkan mati, kamu akan selalu dikenang.

"hidup hanya sekali, jangan menua tanpa karya dan inspirasi"

semoga bermanfaat. terus bergerak!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON