Menjadi RELAWAN ?


Politik itu seni
Politik itu kotor
Politik itu kejam
Politik itu korupsi
Politik itu .....
Bla bla bla
Yaa, ketika aku berbincang dengan banyak orang, mayoritas mengungkapkan hal buruk akan politik.

Sebelum kita lanjut, aku perkenalan diri dulu.
Aku lucia semester 7 di fakultas kesehatan masyarakat. Memang agak lari dari yang akan dibahas dengan latar belakangku. Saat ini tentu sedang sibuk dengan pergulatan skripsi. Tetapi aku semakin sibuk di semester ini, banyak tanggungjawab diberbagai organisasi. Salah satu organisasi yang aku geluti ialah PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia). Banyak orang mengatakan ormas ini akan membawamu ke dunia politik. Dan kenyataannya, yaa aku tidak bisa jawab. Yang pasti, bukan sepenuhnya karena itu.
Awalnya aku sama sekali tidak mengerti tentang politik. Aku jarang mengikuti berita politik bahkan pemerintahan di tv.
Hingga muncul seorang Lucia yang sekarang tergila-gila dan haus akan pendidikan politik.
Aku juga bingung niat dan ambisi ini berawal darimana.
Apakah karna tergabung di PMKRI, belum tentu. Semua mengalir, semua saling terkait dengan semua pengalaman hidup yang aku jalani.

Tapi ada satu orang yang sangat menginspirasiku mengenai politik yaitu Tsamara Amany, seorang politisi berusia 21tahun, Ketua DPP PSI. Setelah rekanku di PMKRI mengenalkanku akan sosok wanita yang membuatku semakin tertarik di dunia politik.

Dan ada satu event yang membuatku tertarik di dunia politik juga. Event nya tidak ada kaitan dengan politik. Namanya ENJ, Ekspedisi Nusantara Jaya. Semenjak ikut event ini, aku semakin mencintai negri Indonesia dan tergerak untuk memimpin bangsa ini.

Di sela-sela kesibukan skripsi, aku mengambil kesibukan sebagai Staff Kesekretariatan Relawan Muda salah satu paslon gubernur Sumut. Selain itu aku juga di unjuk sebagai Koordinator Kelas AntiKorupsi di salah satu organisasiku. Dan masih ada tanggungjawab diorganisasi/komunitas lainnya. Mungkin kalian berfikiran aku orangnya bodoh atau gimana. Harusnya fokus skripsi, tapi ini malah aneh-aneh yang dikerjain. Well, kalau bukan begini, engga lucia namanya. Orang yang gabisa diam tenang.

Sebelum menjadi staff di posko relawan, awalnya aku tergabung dalam salah satu relawan dan diunjuk menjadi wakil sekretaris (karena hanya 2 orang perempuan yang hadir). Beberapa alasan ku untuk mau tergabung dalam relawan ini adalah hanya untuk belajar, menambah relasi, mengembangkan potensi. Aku tak tau, katanya banyak orang tergabung didalam relawan ini untuk kepentingan politik atau apalah itu. Aku masih belum paham dinamika politik itu sendiri.

Di tahun 2018 ini dikenal istilah sebagai tahun politik. Setiap provinsi akan melakukan pilkada untuk memilih pemimpin yang akan harapannya akan membawa perubahan baik ke tiap daerah masing-masing.
POLITIK...
Coba kita telusuri dari pengertiannya.
Politik adalah suatu cara untuk memberikan kesejahteraan terhadap hidup orang banyak (rakyat).
Politik itu seni. Ketika anda melakukan suatu usaha untuk mengajak pacar akan berkencan, anda sudah berpolitik.

Terkadang aku miris melihat banyak mahasiswa yang anti-politik. Ada juga mereka yang mengerti politik, tapi bersifat netral. Maksudnya adalah, mereka hanya sekedar cukup mengerti saja. Tidak mau ambil bagian, tidak mau berkomentar banyak. Mungkin salah satu alasannya bisa jadi mereka jenuh akan politik kotor yang selalu jadi wadah para koruptor .

Kalau saja negri ini benar-benar melakukan maksud dan tujuan politik itu dengan benar sesuai dengan makna politik yang sesungguhnya, pasti negara ini akan maju. Tapi realita memang terkadang melenceng dari ekspektasi.

Pendidikan  politik itu adalah sangat penting, seharusnyaa.

Sejak aku menjadi relawan, aku mulai sering menonton youtube tentang politik, pemerintahan dan hal-hal tentang kenegaraan. Disini juga aku belajar kosakata baru, mengenai mahar, partai-partai, pencalonan independen, koalisi, dan bahasa politik lainnya.

Selain Tsamara Amany yang menjadi tokoh politisi yang aku kagumi, aku juga sering menonton channel Najwa Shihab. Dan satu lagi tokoh youth influencer lainnya yaitu Gita Savitri Devi. Bagi kita kaum kalangan muda, aku saranin nonton chanel chanel mereka.
Banyak hal hal inspiratif aku dapatkan dari mereka.

Waktu itu saat menjadi relawan....

Aku dan 2 temanku menemani seorang staf pak Djarot yang datang dari Jakarta. Kami dibawa ke kantor KPU Kota Medan. Saat itu aku mencermati mengenai berkas berkas di KPU. Rumit bahkan sangat rumit ternyata untuk mendaftar paslon. Apalagi paslon itu bersekolah di luar negeri. Ketika sedang berlangsung penyerahan berkas, ada beberapa wartawan yang meliput. Ini juga hal pertama kali yang aku alami. Aku bagai gawangnya anak muda saat wartawan mewawancarai staffnya salah satu paslon yang sedang mengurus berkas. Memang hanya melihat-lihat saja tapi banyak ilmu yang didapat.

Semenjak jadi staff, saya pernah menjadi notulensi rapat para pengacara/advokat relawan. Dari sini juga saya banyak belajar hal. Aku duduk didepan (hanya sendiri perempuan) sebagai notulensi didepan bapak-bapak advokat. Disini aku melihat gaya dan cara para pengacara itu memimpin rapat, berargumen. Mereka berlatar belakang hukum, mau mendukung salah satu balon gubsu secara independen, tidak melalui partai. Dari sini juga, aku makin punya banyak relasi. Tentu sebagai notulensi, mereka meminta nomer kontakku untuk kerja sama kedepannya.

Ada banyak hal yang aku temui aku dapati dalam 1 minggu menjadi staff posko relawan ini.
Selain mengurus surat-surat mandat relawan, menjadi notulensi relawan, menjadi LO relawan kayak penerima tamu nya para relawan yang berdatangan. Aku juga belajar cara berkomunikasi saat menjelaskan mengenai alur dan posko kepada relawan-relawan yang mendaftarkan diri pusat posko ini.

Gambarannya relawan ini bisa dikatakan kayak magang di perkuliahan. Aku bersyukur bisa menjadi bagian ini. Yang awalnya aku selalu bingung darimana aku harus mulai agar aku paham perpolitikan. Dan disinilah tempatnya, menjadi relawan.

Mungkin kedepannya bisa jadi timses, masuk ke partai dan bisa bergabung dalam kementrian.
Harapannya begitu.
Kalau ditanya cita-cita, aku pengen banget jadi Menkes. Yah walau banyak memandang sebelah mata jurusanku. Yah whatever lah, namanya juga mimpi.

"Untuk mengubah sistem, kita harus masuk kedalam sistem"
Kata-kata yang selalu diucapkan Tsamara yang menjadi pedomanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON