Berbagi Kasih di Komunitas Sant'Egidio Medan



Syalom keluarga....

Kali ini aku bakal bagi cerita mengenai Komunitas Sant’Egidio Medan.
Well, aku sebenernya belum gabung di komunitas ini, hanya aku baru saja mengikuti salah satu kegiatan dari komunitas ini, namanya Sekolah Damai. But, first aku kenalin sedikit dulu ya mengenai komunitas ini.

Pertama-tama, eh loh ???

Hehe kok jadi kayak pidato gitu, oke oke sabar pemirsa jangan buru-buru, seduhkan teh sejenak, kalo gak ada teh, air putih pun jadi. Toh lebih sehat. Loh kok jadi lari-lari ceritanya. Maapkeun haha.

So guys, Komunitas Sant’Egidio ini secara resmi udah diakui di Vatikan. Komunitas ini mulai dibentuk pada 7 Februaru 1968 di Roma. Dan menurut buku yang aku baca mengenai sejarah komunitas ini. Komunitas ini sudah ada di 70 negara di benua Eropa, Afrika, Amerika dan Asia. Nah kalo di Indonesia guys, udah ada di 12 daerah termasuk, Padang, Jakarta, Pekanbaru, Duri, Medan, Nias, Yogyakarta, Kupang, Atambua, Kefa, Semarang dan Denpasar. Jadi buat gaes gaes yang uda kudu gabung di komunitas ini, enaklah kelen ya bisa meet up di daerah-daerah itu kalo merantau hehe.

Aku tahu gaes gaes masih belum dapet ya apa sih komunitas ini ? Tenang lae, masih panjang cerita kita. Tarik napas dulu sejenak. Tapi jangan bikin ig story dulu sejenak ya haha.

Komunitas ini memang mayoritas agama didalamnya adalah Katolik, para pencetusnya juga banyak dari Katolik. Beberapa teman PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) juga berpartisipasi mendirikan Komunitas Sant’Egidio Medan.
Untuk menjadi bagian dari komunitas ini tidak hanya katolik saja tetapi juga semua agama yang mau berbagi dan melayani namun dengan catatan, teman-teman tetap harus menghormati doa katolik.

Komunitas Sant’Egidio adalah sebuah keluarga.

Di Indonesia, komunitas ini berdiri pada tahun 1991 di Kota Padang. Kemudian di Kota Medan mulai terbentuk pada Desember 2004 lalu, usai tsunami di Aceh. Saat itu juga komunitas ini memberi bantuan kepada korban tsunami.
Komunitas ini selalu mengadakan doa dan dialog damai dari satu kota ke kota lainnya setiap tahun.

Oke itu dulu perkenalan tentang komunitasnya. Sekarang lanjut tentang kegiatan yang aku ikuti di komunitas ini yaa. Namanya tadi kan Sekolah Damai, kegiatan ini membantu anak-anak dalam belajar mengembangkan kreatifitasnya, mendidik mereka menjadi anak-anak damai mulai dari kalangan yang tidak mampu, background yang berbeda, agama yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan di salah satu daerah Multatuli, Medan. Kegiatannya mulai dari bermain, belajar, mewarnai, melukis, dan masih banyak lagi yang dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak. Tapi kemarin ibu-ibu juga gabung loh dalam kegiatan Sekolah Damai ini. Jadi sama sekali tidak pandang bulu.

Saat aku berbincang-bincang dengan beberapa teman di komunitas ini, kegiatan Komunitas Sant’Egidio atau disingkat KSE yakni, mengadakan doa rutin, Sekolah Damai, Pelayanan ke Panti lansia Karya Kasih bersama opa/oma, perayaan tahunannya juga ada yaitu :

Doa Damai 1 Januari
Ulang tahun Komunitas
Masa Prapaskah
Tri Hari Suci
Liburan Sekolah Damai
Buka Puasa Bersama
Hari Sant’Egidio 1 September
Peringatan Fransiskus Assisi 10 Oktober
Cities for Life
Masa Advent
Makan siang natal

So gaes gaes, uda agak cerah dikit lah ya tentang komunitas ini. Sekian dulu ya pemirsa. Eh ane berpantun dulu sekelak.

Kalau ada jarum yang patah. Jangan disimpan didalam peti. Kalau ada kata yang salah. Jangan disimpan di dalam hati.

Dadaaaaa, God bless you para pembacaku tercintahh. Saranghae

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku “Mindset” Karya Carol S. Dweck

SINOPSIS BUKU SEGALA-GALANYA AMBYAR KARYA MARK MANSON