Rompi Sekolah Keren Dari Ulos Batak
HORAS HORAS HORAS !!!
Sungguh kreatif bukan? Rompinya terbuat dari ulos batak.
Saat ini aku sedang mengikuti KKN PPM USU di Palipi, Samosir. Dalam tim ini kami berjumlah 16 orang. 4 laki-laki dan sisanya perempuan. Banyak program yang kami lakukan di tempat ini tepatnya desa Pardomuan Nauli, kecamatan palipi, Samosir. Akses menuju ke lokasi ini sangatlah sulit. Dengan jumlah kelompok peserta yang tidak sedikit, kami harus menyewakan pick up. Kebetulan mendekat hariha kemerdekaan Indonesia, kami dimintai bantuan oleh pihak sekolah dasar negeri 1 pardomuan nauli untuk mengajarkan mereka tarian agar ditampilkan di hariha 17 Agustus nanti.
Posko tempat tinggal kami berada di desa simanuk-manuk. Sedangkan lokasi sekolah ini tepatnya di desa siupar. Jaraknya sekitar 3 atau 4 km dari posko kami. Kami menuju akses ini harus berjalan kaki melewati tanjakan turunan. Yah namanya di pegunungan ya kan. Tidak ada angkot atau mobil. Kalau naik motor sangat tidak mencukupi. Setiap minggu kami harus bolak balik ke SD ini 4 kali yaitu senin rabu kamis mengajarkan tarian untuk penampilan hari kemerdekaan, setiap sabtu kami mengajarkan bahasa inggris di sekolah ini. Ini masih segelintir program kami dari keseluruhan.
Itulah gambaran suasana pengajaran tarian kepada anak sekolah dasar. Okayy, back to the topic yaa. Jadi rompi ini merupakan seragam mereka setiap hari kamis. Rompi ini bisa dibeli ataupun dijahit. Kalau dibeli kata anak anak ini sih ada yg harganya 35rb, 40rb, 45rb. Rompi ini dipakai oleh seluruh siswa sekolah dasar disini. Aku begitu terkejut saat melihat hal kreatif ini. Andai saja di kota dilakukan seperti ini ya. Selain batik, corak khas budaya batak yaitu ulos batak juga perlu di lestarikan. Inilah cerminan budaya Indonesia.
Aku berharap, hal hal yang seperti ini perlu disebarluaskan lagi. Terutama di lingkungan kawasan batak. Aku tidak tau apakah hal ini dilakukan juga di desa lain. Aku bersyukur mengikuti KKN ini. Andai saja tidak ikut, hal seperti ini tidak bakalan aku tau ya kan.
Masih banyak sebenarnya hal hal yang ingin kusampaikan tentang cerita ber KKN. So guys, wait for the next blog yaah π
Thanks for reading :)
Komentar
Hehehe
Aku juga sempat merasakan memakai rompi itu. ����
Awal nya rompi itu di kenakan oleh siswa kelas unggulan tingkat SMP. Dan itu seingat ku dari dana bos.
Hanya saja dana bos di berhentikan ketika aku menduduki kelas 3SMP. Kelas unggulan tetap ada, namun tidak dibiayai oleh pemerintah.
Ketika aku duduk di tingkat SMA, kebudayaan tersebut di naikkan lagi.
Kalau gk salah, waktu aku duduk di kelas 2 SMA. nah, kalau SD kan pake rompi ulos. Kalau kami SMA, stiap hari kamis itu pake ulos. Kalau cewe ulos sadum, cowo ragihotang. Nah, stiap siswa berbaris di kelas masing". Guru yg masuk di jam pertama, berdiri di depan kelas ( di depan para siswa)
Nah, kami siswa nya nari tortor somba.
Yang arti nya harus hormat ke yg lebih tua dan juga sesama.
Aduh jadi curhat ya. Tapi setelah baca postingan kaka, buat aku rindu.
Isinya lebih dipertajam lagi sesuai judul kalau bisa.
Hahah